Kamis, 28 Juni 2012

NLS part 24

Niall’s POV----------------------------
Saat Niall kembali dia tidak melihat Harry dan Callista. Niall pergi menuju mobilnya untuk menelpon Callista. Ternyata ponsel Callista tertinggal dimobil Niall. Niall melihat tidak ada mobil Harry. Apa mereka sudah pulang? Bagaimana dengan Callista? Pakaian Callista basah. Callista memakai baju siapa? Padahal Niall sudah menyiapkan pakaian untuk Callista.

“Niall” panggil Annete. Niall menoleh.
“Dinner time” kata Annete. “Oh, well” kata Niall kemudian merangkul Annete.

Saat makan malam entahlah tapi makanan terasa hambar. Niall khawatir pada Callista apalagi Callista tidak membawa ponselnya. Setelah makan Niall kembali ke pantai. Pantai terlihat indah meskipun malam hari. Desiran ombak membuat Niall tenang.

“NIALLER” teriak Zayn. Niall menoleh dan Zayn berlari menghampiri Niall.
“Yeah Zayn” kata Niall. “She said tomorrow she should go to school. So, she go home with Harry” kata Zayn.
“She left her mobile in my car” kata Niall.
“So, how about Annete?” tanya Zayn.
“Annete?” tanya Niall. Zayn mengangguk. “You so close with her. She is your first girlfriend. Are you have feeling for her?” tanya Zayn. Niall menjadi salah tingkah. Muka Niall memerah untung saja langit sudah gelap jadi Zayn tidak bisa melihat muka Niall yang sudah seperti kepiting rebus.
“Admit it Niall you still have a feeling for her” kata Zayn.
“Yeah. A lil bit” kata Niall.
“Yeah. I can see that. How about Callista? You still love her right?” tanya Zayn.
“I think. I don’t need to answer your question. You know Zayn” kata Niall.
“Interesting. So, Callista or Annete?” tanya Zayn.
“I don’t know Zayn. Callista has a boyfriend” kata Niall.
“So, you chose Annete” kata Zayn. “Nope. I didn’t said that” kata Niall.
“Niall, tell me how your feeling now!” kata Zayn.

Niall menceritakan perasaannya pada Zayn. Niall menceritakan perasaannya yang tidak berubah pada Callista tetapi perasaan Niall pada Annete entahlah. Jika Niall bersama Annete Niall merasa senang bersama Annete tetapi jika tidak perasaan Niall biasa saja. Tidak seperti dengan Callista. Callista tidak membalas pesan atau menangkat telfon Niall. Niall sudah uring-uringan.

“Is she still dating with Naufal?” tanya Zayn. Niall mengangguk.
“Niall, she has a boyfriend. I think you better with Annete. She single, right?” tanya Zayn.
“NIALL” teriak Annete. Niall dan Zayn menoleh.
“She is lovely. Isn’t she?” goda Zayn kemudian pergi meninggalkan Niall.
“Hi” sapa Annete. Niall hanya tersenyum.
“So, what you’re doing here?” tanya Annete.
“Enjoy the beautiful night” kata Niall.
“Well, Niall. I want talk something to you” kata Annete. Niall memandang Annete. Annete melanjutkan pembicaraannya.
“Niall...” Niall hanya memandang Annete meminta melanjutkan.
“I love you Niall. I’m here Niall. I want back to the time while we were together” kata Annete. Niall kaget mendengar pengakuan Annete. Jujur perasaan Niall pada Annete tidak lebih besar pada perasaannya pada Callista.
“Well....uh” Niall gugup.
“I know Niall. You love her. I’m not fool, I can see Niall” kata Annete. Niall hanya diam.
“Please, give me a chance Niall! I know she has a boyfriend his name is Naufal, right?” kata Annete. Niall terdiam kembali.
“How Niall?” tanya Annete.
“I can’t answer it now” kata Niall. “Well, I see” kata Annete. Niall melihat Annete dia bisa melihat kekecewaan di mata Annete. Niall mengacak-acak rambut Annete.
“Niall” teriak Annete. Niall tertawa dan Annete ikut tertawa.
“Nah, don’t be sad. You look more beautiful when you laugh. I didn’t said ‘no’ right. Maybe, I just need time” kata Niall.
“Thanks Niall” kata Annete kemudian memeluk Niall. Niall memeluk Annete kembali.

Callista’s POV-----------------------
Harry bercerita hal-hal yang kadang Callista tidak mengerti. Jika Harry tertawa Callista ikut tertawa. Callista menguap. Callista mengantuk mungkin karena lelah bermain tadi.

“Harrold” kata Callista.
“Yeah” kata Harry sambil tetap fokus menyetir.
“I’m hungry” kata Callista.
“Yeah. Me too. What do you want? McDonalds? Pizza?” tanya Harry.
“Pizza” pekik Callista. Harry tersenyum. Harry berhenti di restoran pizza.

Callista menunggu dimobil saat Harry membeli pizza. Callista ingin mengirim pesan pada Naya. Callista baru ingat ponselnya tertinggal dimobil Niall. Callista melihat ponsel Harry, mungkin setelah Harry kembali Callista meminta izin untuk mengirim pesan pada Naya. Tiba-tiba saja ponsel Harry berdering ada telpon. Callista mengambil ponsel Harry. Telpon tersebut dari Niall. Callista mengangkatnya.

“Hello” kata Callista. “Callista?” kata Niall yang terdengar seperti orang yang kaget.
“Yeah” kata Callista. “You left your mobile in my car” kata Niall.
“I know Niall” kata Callista. “Why you didn’t tell me you go home with Harry”?” tanya Niall.
“Remember, I left my mobile in your car” kata Callista. “Oh yeah. So, take care” kata Niall kemudian memutuskan sambungan. Niall agak berbeda. 15 menit kemudian Harry datang membawa pizza.
“Pizza comin” kata Harry. “Thanks Harry” kata Callista.

Harry membuka kardus pizza. Saat Callista akan mengambil sepotong pizza. Harry menjauhkan pizza nya. Seterusnya pun begitu yang dilakukan Harry. Callista ngambek dia diam memandang lurus ke depan. Harry menyuapkan pizza pada Callista. Callista awalnya kaget tapi Callista menerima suapan pizza dari Harry. Callista mengambil sepotong pizza lagi. Callista memakannya dan menyuapkan pada Harry.
Setelah selesai makan. Callista dan Harry melanjutkan perjalanan. Setelah selesai makan. Callista menjadi ngantuk. Callista menguap. Harry melihat Callista menguap.

“Go sleep” kata Harry. “But...”
Harry menyela “It’s ok. I’m fine” kata Harry.
Callista menurut bukan apa-apa karena memang Callista sudah benar-benar mengantuk. Apalagi besok dia harus sekolah.
“Cal, wake up” terdengar sayup-sayup suara Harry.
“Wake up Callista” kata Harry. Callista terbangun ternyata dia sudah sampai.
“Oh, thanks Harrold” kata Callista. “Yeah, dear” kata Harry.
“Bye Harrold” kata Callista.

Callista baru saja memasuki kamar. Naya sudah menyerang Callista.
“Cal, loe dari mana? Loe gila apa pulang jam segini” omel Naya.
“Gue capek Nay, gue mau tidur” kata Callista.
“Eh, loe jawab dulu pertanyaan gue. Loe abis dari mana? Terus itu loe pake baju siapa?” tanya Naya.
“Ah, ya. Gue mau mandi dulu” kata Callista.
“Yeee, nih anak ya” teriak Naya.

Niall’s POV------------------
Ponsel Callista sekarang berada ditangan Niall.Niall dari tadi hanya memandang ponsel Callista. Selama ini baru kali ini Niall memegang ponsel Callista. Niall menjadi penasaran apa isi ponsel Callista. Niall membuka galeri. Ada beberapa folder. Niall tertarik pada folder yang bernama ‘1D’ dan ‘me and Naufal”.

Niall membuka folder ‘1D’ tersebut. Niall membuka itu kumpulan foto-foto dan video the boys. Niall tertawa sendiri mengingat Callista ternyata dia seorang ‘Directioner’. Bahkan terdapat foto-foto the boys yang sedang shirtless. Niall tertawa. Callista ternyata suka dengan foto-foto shirtless the boys. Di folder ini lebih banyak foto Niall yang sendiri. Niall jadi berpikir apakah Callista mempunyai ‘crush’ pada Niall.

Niall kemudian membuka folder ‘me and Naufal’. Niall sudah tahu sebelum membuka folder tersebut. Niall pasti akan cemburu melihat isi folder tersebut. Difoto-foto tersebut kebanyakan foto Naufal yang sedang merangkul Callista. Tetapi ada 2 foto yang membuat hati Niall mencelos. Difoto yang pertama Callista sedang mencium pipi Naufal dan di foto yang kedua gantian Naufal yang mencium pipi Callista.

Andai saja Niall mengenal Callista terlebih dahulu daripada Naufal. Mungkin Niall yang seharusnya berada difoto itu. Niall yang seharusnya dicium Callista. Niall kembali ke galeri. Niall melihat-lihat foto-foto Callista. Callista entahlah badan Callista yang mungil membuatnya seperti anak kecil. Niall tahu dia dan Callista hanya berbeda 3 tahun tetapi diumurnya yang sekarang ini Callista masih nampak seperti anak kecil. Niall suka itu. Niall mengirimkan foto-foto Callista ke ponselnya lewat bluetooth. Jadi, jika Niall rindu pada Callista. Niall bisa melihat foto-fot Callista.

Niall juga melihat foto-foto Callista dengan Natasha. Callista dan Natasha mereka berbeda sekali. Natasha itu lebih dewasa mungkin memang karena Natasha yang sudah beranjak dewasa. Sementara, Callista masih remaja menuju dewasa.

Omong-omong soal ponsel Callista.Niall tidak tahu kapan akan mengembalikan ponsel ini padanya. Karena setelah liburan the boys dan managemant akan berangkat ke Amerika. Saat Niall telah selesai melihat-lihat isi ponsel Callista. Niall kembali ke home screen ponsel tersebut. Wallpaper diponsel tersebut itu foto Callista dan Naufal sedang berpelukan disungai Thames. Niall tidak mengerti mengapa dia masih tetap mencintai Callista yang jelas-jelas sudah mempunyai pacar dan secara tidak langsung itu benar-benar membuat hati Niall rapuh.

Tiba-tiba saja ponsel Callista berdering. Nial bisa melihat telpon tersebut dari Naufal. Niall harus menjawab apa tentang ponsel Callista yang berada di Niall apalagi sekarang sudah hampir tengah malam. Niall tidak mengangkat telpon tersebut. Ponsel Callista sudah berhenti berdering. Tiba-tiba berdering kembali dari Naufal. Niall memberanikan diri mengangkat telpon tersebut.

“Cal, sorry kamu udah tidur ya” kata Naufal setelah Niall mengangkat telpon tersebut. Niall hanya diam tak mengerti apa yang Naufal katakan.
“Sorry” kata Niall. Hening. Naufal tidak menjawab.
“Niall?” tanya Naufal dengan nada tak yakin.
“Yeah. Wait, I can explain” kata Niall. Tiba-tiba sambungan terputus. Naufal pasti dia salah sangka. Niall merutuki dirinya.

Bagaimana ini, Niall takut Naufal berpikir macam-macan mengenai dirinya dan Callista. Bukan apa-apa pacar pasti akan curiga ketika menelpon pacarnya tengah malam dan yang mengangkat bukan dirinya melainkan seorang laki-laki lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar