Jumat, 04 Mei 2012

NLS pt.18 "ILY but You Love Him"

“Why that time passed so fast?” kata Callista kemudian dia memeluk Naufal. Naufal hanya tersenyum dia memeluk balik Callista dengan erat. Dia kemudian mengelus-elus rambut Callista. Setelah Callista memeluk Naufal sekarang bergantian the boys memeluk Naufal. Saat Naufal memeluk Niall.
Naufal membisiki Niall “Promise me to take her care and makes her smile when she sad”. Niall hanya mengangguk kemudian menepuk bahu Naufal.
Keberangkatan Naufal untuk pulang ke Indonesia tinggal beberapa menit lagi. Niall bisa melihat bahwa Callista tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Naufal. Naufal pun begitu. Mereka pasangan yang cocok pikir Niall. Sama-sama saling mencintai. Naufal memeluk Callista kembali erat sekali sampai-sampai badan Callista terangkat dan Niall bisa melihat mata Callista yang berbinar-binar. Naufal kemudian mencium kening Callista dengan penuh perasaan. Niall bisa melihat itu mata Naufal seakan-akan berbicara bahwa dia ingin terus seperti ini. Melihat itu Niall langsung mengalihkan pandangannya. Cemburu. Ya, Niall cemburu sangat cemburu.
“Have a safe flight” kata the boys. Sambil melambaikan tangannya pada Naufal. Naufal melambaikan tangan pada mereka. Kemudian Naufal kembali berjalan sampai punggungnya sudah tidak terlihat lagi.
Callista. Ketika Niall melihat gadis ini nampak jelas dimatanya bahwa dia tidak ingin berpisah dari Naufal. Apalagi Callista tidak akan bertemu pacaranya selama berbulan-bulan. Jika, Niall menjadi Callista. Niall pasti akan merasakan hal yang sama. The boys yang lain sudah mempunyai acara masing-masing setelah mengantar Naufal. Sedangkan Niall, entahlah awalnya dia berencana untuk kuliner sendiri. Tetapi Niall ingat pesan dari Naufal untuk menjaga Callista dan membuatnya senang.
“Cal, wanna hang out with me?” tanya Niall. Callista nampak berpikir sebentar dan akhirnya dia mengangguk.
Niall terlebih dahulu membeli 2 kopi dan beberapa makanan dan minuman. Selama ini Niall belum benar-benar tau bagaimana kehidupan Callista dan lebih mengenal Callista. Niall berencana untuk lebih dekat dengan Callista. Seperti biasa, Hyde Park tujuan tempat Niall. Entahlah, Hyde Park adalah tempat favoritnya saat bersama Callista.
Meminum kopi saat musim dingin seperti ini memang lebih nikmat. Apalagi dikelilingi oleh pepohon. Meskipun terasa sangat dingin tetapi Niall menikmati ini semua. Niall benar-benar memerhatikan dan mendengarkan setiap perkataan yang keluar dari mulut Callista.
Awalnya Callista bercerita mengenai pendidikannya. Callista bercerita bahwa sejak kecil dia sudah les macam-macam. Les musik, les matematika, les balet bahkan Callista bercerita bahwa dia pernah ikut karate dan ikut berbagai macam lomba-lomba. Tetapi untuk les musik dan ballet tidak lama hanya beberapa bulan. Sekarang Niall tau bahwa Callista orang yang aktif sekali. Bahkan Callista bilang bahwa saat pertama kali bertemu Naufal itu ditempat les saat Callista kelas 1 SMP.
Callista dan Naufal tidak satu kelas mereka berbeda jam les tetapi hari mereka sama. Saat Callista kelas 2 SMP barulah mereka satu jadwal. Sebenarnya meskipun dari kelas 1 sudah mengenal Naufal tetapi saat kelas 2 lah Callista menjadi lebih dekat dengan Naufal. Sampai Callista menyukai Naufal dan tanpa disangka ternyata Naufal mempunyai perasaan yang sama pada Callista.
Callista dulu bercerita bahwa dulunya itu dia anak tunggal. Tetapi saat Callista kelas 5 SD orang tua Callista bercerai dan Callista ikut bersama ayahnya. Saat Callista kelas 2 SMP ayahnya menikah lagi dengan ibu tiri Callista yang sekarang dan sudah mempunyai seorang anak. Natasha. Natasha adalah kakak tiri Callista. Tetapi Natasha dan ibu tiri Callista sangat baik pada Callista sehingga Callista sudah menganggap mereka sebagai keluarga kandung sendiri. Tetapi Callista senang mempunyai Natasha. Karena dulu Callista selalu sendiri tidak ada teman dirumah.
Callista mengusapkan tangannya ke gelas kopinya yang sudah dingin itu. Sesekali Callista menggosok-gosokkan kedua tangannya atau dia meniup-niup tangannya. Callista sepertinya lupa untuk memakai sarung tangan. Meskipun Callista bercerita dengan asyik tetapi Niall bisa melihat Callista tidak nyaman karena kedinginan.
Melihat Callista kedinginan seperti itu Niall menjadi tidak tega. Niall melepaskan sarung tangan yang dipakainya dan menyuruh Callista untuk memakainya. Callista menolak. Tetapi Niall tau Callista baru pertama kali di London dan di London mempunyai musim-musim yang berbeda. Berbeda dengan Indonesia. Callista tetap menolak. Tetapi Niall pun bersikeras agar Callista mau memakainya. Bahkan Niall sampai memakaikan sarung tangan tersebut di tangan Callista.
“I’m bored Nialler” kata Callista setelah Callista selesai bercerita.
“Me either. Wanna watch a movie?” tanya Niall.
“I loved to” kata Callista.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar