Callista mengucek-ngucek matanya.
Kemarin malam Callista menangis dan dia tertidur. Sekarang ringtone handphone
Callista menjerit-jerit minta diangkat. Callista mengangkat telfon tersebut.
“Halo” katanya langsung menjawab
telfon tanpa melihat siapa penelpon tersebut.
“Halo Cal” ucap seseorang dengan
suara yang sudah sangat Callista kenal.
“Naufal. Kemana aja sih baru
ngabarin sekarang?” tembak Callista.
“Well, maaf Cal. Kemarin
handphone aku mati dan aku jetlagged
banget. Jadi waktu sampe rumah aku langsung tidur dan ini baru bangun” jelas
Naufal.
“Ya udah deh. Yang penting kamu
udah selamat sampai dirumah” kata Callista.
“Gimana kabar kamu?” tanya Naufal.
“Karena udah denger suara kamu jadi lebih baik” kata Calista.
“Gombal. Gimana kabar the boys?”
tanya Naufal. Kata the boys mengingatkan Callista pada Niall. Terakhir kemarin
malam melihat Niall bersama dengan Annete. Sudahlah Callista tidak mau
mengingat-ingat kejadian itu lagi. Callista dihiraukan kemarin oleh Niall.
Bahkan sampai sekarang Niall belum meminta maaf.
“Cal?” kata Naufal membuyarkan
lamunan Callista.
“Mereka baik-baik aja kok. Tapi”
“Tapi apa?” tanya Naufal.
“Gak ada apa-apa sih cuman kemarin
aku ketemu sama mantan pacar Niall” kata Callista.
“Mantan pacar Niall?” tanya
Naufal. Callista mengangguk. Dia menyadari bahwa Naufal tidak melihatnya
mengangguk.
“Iya mantan pacar Niall. Tapi
udahlah gak usah dibahas gak penting” kata Callista.
“Yakin gak penting?” Naufal
memastikan. “Iya Fal”.
“Tapi kok dari suaranya gak
meyakinkan ya. Kamu cemburu Cal?” tanya Naufal. Callista memindahkan ponselnya
ke telinga sebelah kanan. Callista memandang jari-jari tangannya dengan resah.
Apa benar ia cemburu? Tapi mengapa ia harus cemburu?
“Engga kok Fal. Kecuali kalau ada
mantan kamu baru deh aku cemburu”. Naufal hanya tertawa.
“Cal, bisa aja deh” kata Naufal.
“Ya. Bisa dong” kemudian mereka
pun mengobrol tak terasa hampir 1 jam.
Kasihan Naufal pulsa yang
dihabiskan untuk menelpon Callista pasti banyak sekali apalagi itu 1 jam.
Callista melihat jam yang menempel di dinding sudah hampir siang. saatnya untuk
mandi. Baru saja Callista akan pergi mandi. Ponsel Callista berdering kembali.
Callista melihat penelpon dari layar ponselnya. Niall. Dengan malas Callista
mengangkatnya.
“Hallo” ucap Callista ketus.
“Am I annoyed you Cal?” tanya
Niall. “What?” kata Callista.
“I’m sorry for yesterday” kata
Niall. Dia sadar juga ternyata pikir Callista. Callista tidak menjawab.
“Cal, are you there?” tanya Niall.
“Yeah”
“So, do you forgive me?” tanya
Niall.
“Yeah, but you should...” ucap
Callista terpotong dia berfikir.
“I know what do you mean. At 7 pm
I’ll pick you up and we’re going to Nandos” kata Niall.
“Niall you can read my mind wow”
kata Callista.
“Yeah. Because I a Nandosman” kata
Niall. Callista hanya tertawa.
“Well, I’ll pick you up at 7 pm.
Don’t forget” kata Niall.
“Okay. Nialler”
“You waiting someone Niall?” tanya
Callista karena sedari tadi Niall terus melihat ke arah pintu masuk.
“Nah, they’re coming” kata Niall.
Callista melihat ke arah yang ditunjuk Niall. Annete ternyata tetapi dia
bersama seorang laki-laki. Annete melambaikan tangan pada Niall dan Callista.
Niall membalas lambaian tangan tersebut tetapi Callista hanya tersenyum simpul.
Seperti biasa ya Callista dan Niall menyambut kedatangan Annnete dan laki-laki
itu yang ternyata dia adalah Kelvyn pacar Annete.
“So, Cal are you dating with
Niall?” tanya Kelvyn.
“Nope, we’re just friend. Actually I have a boyfriend in Indonesia”
kata Callista kemudian langsung melihat ke arah Niall. Niall hanya memainkan
sedotan minumannya. Mereka pun mengobrol hampir 1 jam lamanya.
Sebenarnya Callista agak ragu Kelvyn adalah
pacar Annete. Mengapa? Karena ketika Kelvyn menatap Annete seperti Kelvyn
menatap Callista. Tidak ada percikan di mata Kelvyn ketika melihat Annete.
Annete lebih terlihat sebagai teman Kelvyn dari pada pacar.
“Sorry. I can’t stay any longer
cause I’ve an appointment wiht my friends” kata Kelvyn.
“What?” kata Annete.
“Sorry Anne. I can take you home”
kata Kelvyn.
“Nah. I’m okay. If you want to
meet your friends go ahead. I still want to stay here” kata Annete terlihat
sedikit marah.
“Well. Bye Niall and Callista. See
ya” kata Kelvyn yang bahkan tanpa berpamitan pada Annete.
“So, Anne and Callista wanna meet
the boys?” tanya Niall. Annete hanya mengangguk dan Callista setuju saja.
Sesampainya. Zayn sedang tidur dan
the boys yang lainnya sedang bermain video games. Masih terlihat sangat jelas
di wajah Annete bahwa dia sangat kesel terhadap Kelvyn. Jika Callista menjadi
Annete mungkin dia pun akan seperti itu. Sepertinya bukan hanya Callista yang
menyadari itu Niall menyadarinya juga. Niall kemudian membawa gitar dan
menyanyikan sebuah lagu untuk Annete.
It's a quarter to three can't
sleep at all
He's so overrated
If you told me to jump, I'd take the fall
And he wouldn't take it
All that you want's under your nose, yeah
You should open your eyes but they stay closed, closed
I, I wanna save you
Wanna save your heart tonight
He'll only break ya
Leave you torn apart, oh
I can't be no superman,
But for you I'll be super human
I, I wanna save ya, save ya, save ya tonight
Oh now you're at home
And he don't call
Cause he don't adore ya
To him you are just another doll
And I tried to warn ya
What you want, what you need
Has been right here, yeah
I can see that you're holding back those tears, tears
Mendengar Niall bernyanyi seperti itu untuk Annete rasanya seperti ada meteor yang jatuh dan menghantam Callista. Callista cemburu sudah nampak jelas bahwa Callista cemburu. Annete terlihat mengeluarkan air mata entahlah air mata apa itu. Entah itu terharu karena Niall menyanyikan lagu untuknya atau sedih menyadari bahwa Kelvyn seperti itu padanya. Niall pun langsung memeluk Annete. Melihat itu Callista langsung keluar. Callista tak tahan melihat itu. Tetapi, dulu Callista sering seperti itu bersama Naufal. Bagaimana dengan perasaan Niall?
He's so overrated
If you told me to jump, I'd take the fall
And he wouldn't take it
All that you want's under your nose, yeah
You should open your eyes but they stay closed, closed
I, I wanna save you
Wanna save your heart tonight
He'll only break ya
Leave you torn apart, oh
I can't be no superman,
But for you I'll be super human
I, I wanna save ya, save ya, save ya tonight
Oh now you're at home
And he don't call
Cause he don't adore ya
To him you are just another doll
And I tried to warn ya
What you want, what you need
Has been right here, yeah
I can see that you're holding back those tears, tears
Mendengar Niall bernyanyi seperti itu untuk Annete rasanya seperti ada meteor yang jatuh dan menghantam Callista. Callista cemburu sudah nampak jelas bahwa Callista cemburu. Annete terlihat mengeluarkan air mata entahlah air mata apa itu. Entah itu terharu karena Niall menyanyikan lagu untuknya atau sedih menyadari bahwa Kelvyn seperti itu padanya. Niall pun langsung memeluk Annete. Melihat itu Callista langsung keluar. Callista tak tahan melihat itu. Tetapi, dulu Callista sering seperti itu bersama Naufal. Bagaimana dengan perasaan Niall?
“Jelly huh?” tanya Harry yang
duduk disamping Callista.
“No. I’m not” ucap Callista
bohong.
“But.....” ucapan Harry terpotong
dengan suara dari ponsel Callista. Ternyata itu alarm yang mengingatkan untuk
menjemput Naya dibandara. Callista hampir lupa untung saja ada alarm ini kalau
tidak mungkin Callista tidak akan menjemput Naya.
“What’s wrong?” tanya Harry.
“I’ve got to go Harry” kata Callista sambil berdiri.
“Where?” tanya Harry. “Airport”
jawab Callista yang akan masuk kedalam untuk mengambil tasnya.
“Wait Cal. It’s almost 9 pm. I can
take you there” kata Harry. Kemudian Harry dan Callista masuk kedalam. Callista
masuk untuk mengambil tasnya dan Harry masuk untuk mengambil kunci mobilnya.
Ketika baru saja masuk. Annete
sedang menangis Callista tidak tau mengapa Annete menangis karena sedari tadi
Callista berada di luar dan Niall memeluk Annete sambil mengelus-elus
kepalanya. Callista pun tak mau mengganggu mereka. Callista langsung mengambil
tasnya dan menunggu Harry diluar tanpa pamit pada the boys dan Annete.
Tak lama Harry datang membawa
kunci mobil dan mereka pun segera masuk ke dalam mobil Harry. Selama menyetir
Callista bisa melihat bahwa Harry melirik ke arahnya. Akhirnya Harry buka
suara.
“I can see it in your eyes” kata
Harry. “What?” tanya Callista.
“You jelly” kata Harry melihat ke
arah Callista kemudian kembali berkonsenstrasi menyetir.
“No, I’m not” kata Callista.
“Yes, you are” kata Harry tak mau
kalah. Callista mengalah dia pun tidak membalas Harry lagi.
“Yeah. You jelly” kata Harry. Jika
Callista mengakui bahwa dia cemburu ya dia cemburu tapi dia sadar dia sudah
mempunyai Naufal.
Mereka sampai dibandara. Harry
tidak ikut turun bersama Callista. Harry menunggu di mobil. Ternyata Naya sudah
menunggu. Terlihat dari wajahnya dia kelelahan sekali.
“Baru sampe Nay?” tanya Callista.
“Cal, akhirnya datang juga baru
aja mau nelpon. Stop-in taksi Cal” kata Naya.
“Eh, nggak usah. Gue datang bareng
Harry. Gue telfon Harry dulu ya” Beberapa menit kemudian mobil Harry datang.
Harry membantu memasukkan barang-barang Naya ke bagasi mobilnya. Sekarang
Harry, Callista dan Naya sudah berada dimobil. Hening. Harry, Callista dan Naya
pun tidak mengeluarkan suara. Sepertinya mereka sedang lelah.
“Thanks Harrold” kata Callista.
“Thanks Harry” kata Naya.
“Your welcome. Bye girls” pamit
Harry.
“Take care Harry” ucap Callista
dan Naya. Harry hanya tersenyum.
“Cal, baru inget gue ada sesuatu
buat loe” kata Naya.
“Hah? Apa?” tanya Callista.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar