Minggu, 29 April 2012

NLS pt.16 "I Love You but You Love Him"

Niall’s POV---------------
“You sure you wont spend your holiday with me” tanya Niall. Callista melihat ke arah Naufal dan kemudian dia menggangguk. Callista bilang Callista dan Naufal tidak mau mengganggu acara liburan mereka bersama keluarganya masing-masing. Maka Callista dan Naufal tidak memilih ikut berlibur baik itu bersama Niall ataupun Zayn.
“We’re sure Niall. Enjoy your holiday and Merry Christmas”kata Callista yang meskipun Natal datang masih 1 minggu lagi.
“Merry Christmas Niall” kata Naufal. “Merry Christmas you two” kata Niall.
“I would back to London before New Year. You should join us to celebrate New Year eve”kata Niall.
“Are we have another choice?” kata Naufal. “No” jawab Niall.
“So, we’re in” kata Callista.
“Good bye Niall” kata Callista dan Naufal.

Selama dalam pesawat Niall membayangkan jika Callista ikut bersamanya sekarang ini. Dia akan merayakan Natal bersama Callista dan itu akan menjadi Natal terindah yang pernah Niall rasakan. Menghias pohon Natal bersama Callista. Mebuka hadiah-hadiah yang diterima bersama Callista. Niall merasakan semua menjadi lebih indah apabila bersama Callista.
Sekarang pun Niall masih memegang kado Natal dari Callista. Sebenarnya Niall sudah tidak sabar karena dia harus menunggu hari Natal untuk membuka kado dari Callista tetapi dia sudah berjanji pada Callista. Bahwa dia akan membuka kadonya pada hari natal.

Sekarang sudah malam Natal tidak ada salahnya jika Niall membuka kado dari Callista itu sekarang. Niall pun membuka kado dari Callista. Sebuah gelang. Gelang kayu yang dihubungkan oleh tali dan dikayu tersebut terdapat ukiran nama Niall. Meskipun sederhana bahkan sangat-sangat sederhana tapi Niall menyukainya. Niall langsung memakai gelang tersebut. Niall melihat kotak kado tersebut dan melihat ada sebuah note.

Hi, Niall. Merry Christmas. I don’t know if you like my present or not. Hope you like it. I made it by myself  x – Callista

Niall kemudian mengambil ponselnya yang berada disaku celananya. Dia langsung menelpon Callista.
“Hi Niall” sapa Callista disana. Suara ini Niall benar-benar rindu dengannya. Dia sudah tidak bisa menahan dirinya lagi untuk berpura-pura tidak rindu pada Callista.
“I’ve just opened your present” kata Niall. “Really? You like it?” tanya Callista.
“Absolutely. Especially it because you made it Cal” kata Niall.
“I’m glad you like it and Niall I’ve received your present” kata Callista.
“You like it?” tanya Niall.
“No” kata Callista. Niall kemudian menundukan kepalanya. Bodoh, aku salah memilih hadiah. Pikirnya. Callista tidak menyukai hadiah yang diberikannya.
‘but, I love it” tambah Callista. Moodbooster karena setelah mendengar itu Niall benar-benar bersemangat sekali. Niall memberikan Callista sebuah gelang juga. Gelang platinum dan digelang tersebut terukir inisial N&C. Callista dan Niall itulah maksud Niall.
“N&C it means Naufal and Callista right?” tanya Callista. Hati Niall mencelos mendengar itu.
“Thanks Niall. Really, you’re my best friend ever” kata Callista.
“Cal, my mom ask me to dinner. Bye Cal” kata Niall. Bohong. Niall sudah makan malam bahkan dia menelpon Callista setelah dia makan malam.
“Oke. Bye. Nialler. Merry Christmas” kata Callista. “Merry Christmas. Bye” balas Niall.
Niall pun menjadi malas untuk beraktivitas. Meskipun begitu Niall sebenarnya senang sudah mendengar suara Callista. Setidaknya mengobati rasa rindunya pada Callista.

“Ten...Nine...eight...seven...six...five...three...two...one. HAPPY NEW YEAR” teriak mereka semua..
Kemudian DUAR,DUAR,DUAR. Suara kembang api. Niall memandang ke langit yang gelap dihiasi oleh kembang-kembang yang menjadi terlihat indah. Untung saja tidak turun salju pikir Niall. Niall kemudian melihat ke arah Callista. Naufal yang sedang merangkul Callista dan Callista yang melingkarkan tangannya dipinggang Naufal. Niall langsung mengalihkan pandangannya. Dia tidak bisa melihat Callista bersama Naufal. Cemburu. Benar, Niall cemburu. Niall berharap bahwa yang dipeluk Callista itu dirinya bukanlah Naufal. Tanpa terasa wajah Niall menjadi panas. Ternyata dia telah menjatuhkan air matanya.
Tiba-tiba saja seseorang menepuk-nepuk pundak Niall. Niall melihat ke arah orang tersebut. Zayn. Zayn lah yang mengerti keadaan Niall sekarang. Bukan berarti the boys yang lain tidak mengerti tetapi Niall tidak bisa memberitahu mereka.
“NOW IT’S TIME FOR FOOD” teriak Louis. Semua masuk kembali ke rumah karena memang dibalkon itu dingin sekali. Niall pun berpura-pura semangat.

Setelah selesai makan-makan dan beberapa dari the boys minum. Sekarang waktunya untuk bercerita mengenai resolusi di tahun baru.
“So, Zayn what’s your resolution?” tanya Liam. “Quit smoking maybe” kata Zayn. Semua pun diberi pertanyaan yang sama sampai sekarang giliran Niall.
“So, Niall. What’s your resolution?” tanya Danielle.
“I don’t know. Maybe girlfriend” kata Niall. Kemudian dia melihat ke arah Callista. Callista kemudian mengalihkan pandangannya.

Sabtu, 28 April 2012

NLS pt.15 "I Love You but You Love Him"

Callista’s POV----------------------
Setelah Callista mengetahui hal tersebut dari Niall. Callista segera men-check twitter dan benar saja ada beberapa mention yang mengirimkan death threat padanya. Callista merasa takut dengan death threat tersebut. Dia tahu para fansnya mengirimkan Callista death threat mungkin karena Callista tidak cantik dimata mereka, karena Callista itu orang Asia.
“Tenang the boys pasti tau jalan keluarnya” kata Naufal mencoba menenangkan Callista.
“But, I’m scare Fal” kata Callist memang terlihat jelas diwajah Callista yang pucat.
“I’m here. Don’t worry” kata Naufal.

“Boys it’s me and Callista” kata Naufal pada interkom.
“Come in” kata Liam dari interkom. Naufal dan Callista segera masuk karena sudah tidak tahan dengan udara musim dingin saat diluar.

“So, what’s we gonna do?” tanya Callista.
“How about twitcam?” saran Liam. “Liam, this is not the right time to do twitcam” kata Niall.

Tetapi, sepertinya Liam tidak memerdulikan Niall dia pergi ke kamarnya dan kembali sudah membawa macbook-nya. Liam bilang bahwa dia akan mengempulkan viewers twitcamnya sebanyak mungkin terlebih dahulu setelah itu barulah mengklarifikasi masalah Niall dan Callista. Sudah satu jam dan kini Niall baru memunculkan diri di twitcam. Callista sudah menduga apabila Niall muncul pasti pertanyaan mengenai dirinya pun bermunculan.
“How about your relationship with Callista?” Liam membacakan salah satu tweet dari viewers.
“My relationship with Callista? We’re just friend. Callista is such a good friend” kata Niall.
“but you hug her at Hyde Park” Liam membacakan salah satu tweet lagi.
“Is that wrong that you hug your friend?” kata Niall tenang. Callista yang melihatnya sebenarnya sudah ketar-ketir dari tadi.
“Callista already has a boyfriend and her boyfriend is my bestfriend” kata Niall.
“So, guys if you love me. Don’t give her a death threat. Cause she is my best friend” kata Niall.
“Dont you know today is Callista’s 4th anniversary with his boyfriend and you ruined at all” kata Niall.
Kemudian tweet twitcam tersebut hampir semua berisi. We’re sorry Niall and Callista. Callista kemudian membuka twitter-nya dan dia membuka mention dia berisi permintaan maaf dan ketika dia melihat trending topic “We’re sorry Niall and Callista” menjadi trending topic worldwide.

“So, how yours feel now?” tanya Liam pada Callista.
“Better, thanks lads” kata Callista.
“Sorry, we ruined your anniversary” kata Niall pada Callista dan Naufal.
“It’s okay, it’s like we celebrate our anniversary in diferent way” kata Naufal.
“So, the day after tomorrow we would back to our each hometown to celebrate christmas with our family. What’s your plan guys?” tanya Louis pada Callista dan Naufal.
“We have no idea” kata Naufal. Callista hanya mengangguk menandakan setuju.
“How if you two guys, spend your holiday with me?” tanya Zayn. Callista dan Naufal saling melempar pandangan.
“Spend your time at Bradford. How?” tanya Zayn. Callista melempar pandangan lagi pada Naufal.
“Don’t worry Cal, my sisters they are nice” kata Zayn.
“How if you two spend your holiday with me?” tawar Niall.

Jumat, 27 April 2012

#2kNHIProject

Hi directioners! So guys, congratulations for our twitter, cause we reach 2k followers :) We always support Niall Horan, cause we were born for this! Okay, langsung ke topic aja yah. Berhubung kita udah mencapai 2 ribu followers, kita mau ngadain semacam project gitu :)

Jadi guys, projectnya gini: MENGEDIT FOTO!
Syarat dan ketentuannya
1. Foto itu harus ada foto Niall Horan/One Direction nya.
2. Di dalam foto, harus menyertakan nama @NiallHoranID
3. Di dalam foto, harus menyertakan nama semua admin (Ninda, Aggi, Amirah, Jessi, Qonita, Kahyla, Novi, Shafa, dan Illona)
4. WAJIB memfollow @NiallHoranID dan @nindandr
5. Tidak boleh berbentuk GIF. Hanya boleh JPG, JPEG, PNG, dll
6. BOLEH mengirimkan lebih dari 1 foto
7. Kirimkan lewat mention dengan hastag #2kNHIProject
8. Paling lambat mengirimkan foto adalah tgl 10 Mei 2012
8. Boleh menyertakan username pembuat agar tidak disalahgunakan.

Trus pemenangnya dapet apa? Wait, hadiahnya pasti ada kok :)
- Pemenang 1
Mendapatkan Gantungan Kunci 1D (pic )
Foto dijadikan avatar kita selama 1 bulan

- Pemenang 2
Foto dijadikan avatar kita selama 2 minggu
Shoutout lewat acc kita selama 2 hari

So guys, edit sebaik-baiknya yaa :) And goodluck for you Directioners and Niallers!
xoxo
-Owner @nindandr-

NLS pt.14 "I Love You but You Love Him"

Niall’s POV--------------------
“Where’ve you been? Cal, there are Danielle and Eleanor” tanya Liam pada Callista. Tanpa menjawab pertanyaan Liam. Langsung menghampiri Eleanor dan Danielle. Ketika Danielle dan Eleanor tau ada Callista mereka menunggu Callista untuk pergi shopping.
“Niall, we need to talk” kata Naufal. Niall bertanya-tanya. Naufal ingin berbicara apa?
“Tomorrow is our 4th anniversary” kata Naufal. I dont care. Kata Niall dalam hati.
“Sometimes, I feel it is like yesterday that I asked Callista for a date and she accepted” kata Naufal. Niall tidak mengerti dengan arah pembicaraan Naufal.
“She is my life. I’ll do anything for her if it makes her happy. Till I sacrificed my student exchange for her. Actually, she was on the reserve list. I refused the student exchange for Callista. I know thaht London is her city dreams. So, Callista replaced me” kata Naufal kemudian dia menarik napas dan menghebuskannya.
“Sorry, I’m not interrupt you but can you just tell me the point?” kata Niall.
“Okay. Sorry, Niall” Naufal langsung menceritakan semuanya dari awal.

Dari pertama Naufal bertemu Callista, jatuh cinta pada Callista dan Naufal yang pernah memutuskan Callista karena suatu hal. Tetapi, ternyata dengan berpisah dengan Callista malah semakin membuat hidup Naufal berantakan.

Callista benar-benar mengubah hidup Naufal. Naufal yang sebelumnya benar-benar jauh dengan Naufal yang sekarang. Callista adalah semangat hidup Naufal. Niall melihat bahwa Naufal memang benar-benar rela mengorbankan apapun untuk Callista. Bahkan, Naufal berada disini pun semua karena Callista. Dia tidak bisa jauh dari Callista.

Setelah selesai bercerita Naufal kemudian menyeka air matanya. Tanpa terasa Niall ikut terharu Niall pun segera menghapus air matanya. Sekarang Niall pun menerima kotak yang diberikan Naufal. Naufal meminta Niall untuk memberikannya pada Callista suatu hari nanti.

Jika ingat cerita Naufal kembali rasanya Niall ingin menangis. Naufal dia lelaki yang tangguh pikir Niall.Seandainya saja Niall yang menjadi Naufal sepertinya dia tidak akan sanggup menerima semuanya. Niall pun iri pada Naufal dan Callista mereka mempunyai hubungan yang sudah lama sekali. Niall belum pernah berpacaran selama itu. Seandainya saja Niall yang lebih dahulu mengenal Callista, akankah Callista lebih memilihnya?
“Daydreaming huh?”
“Ah, Zayn” kata Niall.
“I feel guilty to Naufal and Callista” kata Niall.
“Why?” tanya Zayn. Niall kemudian menceritakan semuanya pada Zayn. Zayn tampak berkaca-kaca. Sepertinya dia menahan air matanya agar tidak keluar. Dia tahu, dia sudah berbuat salah pada Callista dan tidak seharusnya Zayn melakukannya.
“Are you ok Zayn?” tanya Niall pada Zayn.
“Yeah” kata Zayn.
Niall pun mengeluarkan ponselnya dari dalam saku. Kemudian dia membuka twitter. Ketika membuka mention banyak sekali mention yang berisi “Who is she your girl?” dan lainnya. Niall kemudian membuka salah satu foto, foto tersebut ternyata foto dirinya bersama Callista. Detak jantung Niall menjadi berdetak lebih cepat. Apakah Callista tahu mengenai berita ini? Bagaimana ekspresi Callista jika dia mengatahui hal ini? Setahu Niall Callista tidak suka apabila kehidupan pribadinya diketahui banyak orang. Contoh saja Naufal, Niall bahkan baru tahu Naufal adalah pacar Callista beberapa hari yang lalu.
Difoto tersebut ada 2 foto yaitu foto Callista dan Niall saat di Nandos beberapa waktu yang lalu dan juga foto kemarin saat Niall dan Callista berada di Hyde Park. Niall ingin tahu reaksi para fans-nya kepada Callista. Niall pun men-search username twitter Callista. Niall pun membaca mention-mention yang tertuju pada Callista.
Saat membaca mention tersebut Niall tidak bisa melanjutkan lagi. Niall membaca beberapa mention yang berisi death threat. Niall kemudian mengambil ponselnya yang satu lagi. Tanpa berfikir panjang dia langsung menelpon Callista.
Sambungan pertama masih belum diangkat. Sambungan kelima baru lah diangkat.
“Hallo” terdengar suara berat dari arah sana. Naufal? Pikir Niall.
“Is that you Naufal?” tanya Niall.
“Yeah. Wait for a sec Niall” kata Naufal kemudian Naufal berteriak menggunakan bahasa Indonesia yang Niall tidak mengerti.
“Hallo” terdengar telfon sudah beralih pada Callista.
“Cal, have you heard the rumour?” tanya Niall.
“Rumour?” tanya Callista. Jadi Callista belum tahu mengenai gosip tersebut.
“Niall, what I should do now?” tanya Callista setelah Niall menceritakan semua yang terjadi pada Callista lewat telepon.
“Can you come here Cal?” tanya Niall.
“I’ll be there with Naufal” kata Callista.

Kamis, 26 April 2012

NLS pt.13 "I Love You but You Love Him"

Callista’s POV---------------------
“So, guys this is Naufal” kata Callista memperkenalkan Naufal pada the boys. Hening. Semua the boys menatap pada Naufal kemudian menatap pada Callista.
“Naufal is my boyfriend” tambah Callista. Hening kembali. Sekarang the boys menatap pada Niall yang dari tadi tertunduk.
“Hai, Naufal” kata Louis yang memecahkan keheningan. Seperti baru tersadar mereka pun baru menyambut Naufal.

Ketika sedang asik memerhatikan the boys bermain sepak bola bersama Naufal. Naufal, Callista baru ingat ini baru pertama kalinya dia melihat Naufal bermain bola. Sebelumnya di Indonesia Callista belum pernah melihat Naufal bermain sepak bola seperti ini. Callista tahu Naufal lebih suka bermandikan keringat karena mengerjakan matematika daripada bermain bola.
“Why?” kata seseorang yang mengagetkan Callista.
“Zayn, you scared me” kata Callista.
“I’ve told you” kata Zayn. Callista berfikir apa yang dibicarakan Zayn? Callista tidak mengerti. Callista kemudian melihat ke arah Zayn. Zayn pun melihat Callista lekat-lekat. Callista ingat dibandara. Saat itu Callista sedang dalam perjalan mengantar Naufal ke rumah tantenya dan tiba-tiba ada pesan dari Zayn. Pesan tersebut berisi.
From: Zayn
Don’t hurt him. You know I’m protective if that about Niall.
“You know when I ate his last chip and he didn’t mad at me” kata Zayn. Callista hanya menatap Zayn tidak mengerti.
“You’ve changed his life” Callista semakin tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Zayn.
“He told me that you’ve already have a boyfriend. You know what? He cried after he told me that you have a boyfriend. He loves you so much Cal” kata Zayn.
“Should I break up with Naufal and date with Niall?” kata Callista putus asa. Zayn hanya diam menatap lurus. Kemudian dia berdiri.
“It’s your choice” kata Zayn sebelum meninggalkan Callista. Bingung. Rasanya ingin sekali Callista menangis.

“Naufal, lemme kidnap your girl. I want talk with her” kata Niall. Naufal hanya tersenyum pada Niall.
“Okay, don’t worry. We’ll back before 5 pm” kata Niall.
“Sure Niall” kata Naufal. Callista melihat ke arah Zayn dan seperti biasa tatapannya masih dingin seperti tadi.

“Where are we going?” tanya Callista pada Niall setelah memasuki kereta. Tidak seperti biasanya sekarang ini mereka pergi menggunakan kendaraan umum. Sebenarnya Callista takut apabila ada paparazzi dan membuat berita yang tidak-tidak.
“You’ll know” kata Niall.

Hyde Park. Sebenarnya jika dari awal Callista tahu Niall akan mengajaknya ke Hyde Park dia akan menolak. Terlalu banyak kenangan indah bersama Niall ditaman ini ketika di London Eye ketika dia memberi sureprise pada Callista. Semuanya indah sekali jika dikenang kembali. Tetapi mengapa semuanya terasa sakit sekarang jika dikenang kembali.
Niall mengajak Callista duduk di pinggiran danau.
“You remember this place?” kata Niall. “Yeah” kata Callista singkat.
“So, what do you think about this place?” tanya Niall.
“I just think of you” kata Callista jujur. “Really?” tanya Niall tak percaya.
“Yeah” kata Callista. Tiba-tiba saja Niall memeluk Callista.
“Niall” kata Callista.
“Lemme hug you just for 5 minutes” kata Niall. Callista ingin sekali rasanya menangis. Terasa pundak Callista basah. Apakah Niall menangis? Setelah lima menit Niall melepaskan pelukan Callista. Kemudian dia berdiri.
“Wait here. I’ll be back” kata Niall. Callista hanya mengangguk. Tak lama kemudian dia mendengar suara.
I'm broken
Callista langsung membalik dan melihat Niall sedang membawa gitar dibelakangnya.
Do you hear me
I'm blinded
Cause you are everything
I see I'm dancing, alone
I'm praying
That your heart will just turn around
And as I walk up to your door
My eye turns to face the floor
Cause I can't look you in the eyes and say

When he opens his arms
And holds you close tonight
It just won't feel right
Cause I can love you more than this, yeah
When he lays you down,
I might just die inside
It just don't feel right
Cause I can love you more than this
Can love you more than this

If I'm louder
Would you see me?
Would you lay down in my arms and rescue me?
Saat Niall menyanyikan lagu bagian dia melihat bahwa Niall meneteskan air matanya.
Cause we are, the same
You saved me, when you leave it's gone again
And then I see you on the street In his arms,
I get weak My body feels I'm on my knees Praying

When you open his arms
And holds you close tonight
It just won’t feel right
Cause I can love you more than this, yeah
When he lays you down, I’m not just dying inside
It just don’t feel right
Cause I can love you more than this

Callista melihat ke arah Niall. Air matanya sudah tidak terbendung lagi dia pun menangis. Melihat Callista menangis Niall tidak melanjutkan bernyanyi dia kemudian memeluk Callista.
“I’m sorry” kata Niall.
“No, Niall. I should say sorry. I’m sorry Niall” kata Callista masih menangis.
“Don’t cry, if you cry I wanna cry too” kata Niall kemudian dia menyeka air matanya.
“Cal, I just want to tell you I love you so much. I don’t care that you have a boyfriend or not I just love you and will always love you” kata Niall. Callista menangis kembali.
“Dont cry Callista. You looked beautiful if you smile” kata Niall mencoba menghibur.
“So, I’m ugly right now?” kata Callista kemudian dia tertawa.
“So, it’s almost 5 pm. We should back to home” kata Niall. Callista hanya mengangguk.

Niall’s POV--------------------
“Where’ve you been? Cal, there are Danielle and Eleanor” tanya Liam pada Callista. Tanpa menjawab pertanyaan Liam. Langsung menghampiri Eleanor dan Danielle. Ketika Danielle dan Eleanor tau ada Callista mereka menunggu Callista untuk pergi shopping.
“Niall, we need to talk” kata Naufal. Niall bertanya-tanya. Naufal ingin berbicara apa?

Selasa, 24 April 2012

15 #1DFacts

1. Tinggi Badan Louis: 5"9 (175cm), Niall: 5"7 (171cm), Harry 5"10 (178cm), Zayn: 5"9 (175cm) and Liam 5"10 (178cm) #1DFacts
2. Louis goes to bed the latest and Liam wakes up the earliest out of the band <3 #1DFacts
3. Zayn's friends call him Superman because apparently when something bad is about to happen, he's always there. #1DFacts
4. Harry walked into a glass door in LA and Niall couldn’t stop laughing at Harry. Then Niall ended up walking into the door himself. #1DFacts
5. Harry and Louis once had a fight over a remote TV. Louis didn't talk to Harry until Harry said he loves him. #1DFacts
6. Zayn says he feel quite protective over Niall in an older brother way because he is so innocent and carefree #1DFacts
7. When Liam cried while watching Toy Story 3, Zayn kept hugging him while laughing <3 #1DFacts
8. Interviewer: "If you had 24 hours to live what would you do?" Niall: "I'll eat every kind of food." #1DFacts
9.  Louis dreams about Harry and Niall the most #1DFacts
10. Once harry was drunk and called his mom thinking it was his ex & told her how much he loved her, then he was grounded the next day. #1DFacts
11. Niall once tried on an 18-Hour lipstick by accident and he couldn't get it off. #1DFacts
12. if Harry could be invisible for a day he would want to run into a girl's changing room at least once #1DFacts
13. Zayn likes to keep a lot of things out of the Media, that includes relationship. #1DFacts
14. Niall has kissed about 20 girls. #1DFacts
15. Niall, Harry and Liam all said the youngest they would date is 14, Zayn's would be 16, and Louis 17. #1DFacts


I'll continue it later~
xoxo
-@nindandr-

Minggu, 22 April 2012

NLS "ILY but You Love Him" pt.12


“Cal, loe kenapa?” tanya Naya.
“Nay, gue bingung banget nih. Gue harus gimana?”
“Gimana apa Cal? Loe kalo ngomong jangan setengah-setengah”
“Niall dan Naufal. Gue harus gimana?” tanya Callista.
“Sebenernya Niall tau nggak sih loe udah punya pacar?” tanya Naya. Callista menggeleng.
“Kenapa nggak tau?” tanya Naya. “Dia gak pernah nanya” jawab Callista enteng.
“Cal, sumpah gue nggak ngerti. Kenapa loe sebego ini sih?” ucap Naya blakblakan.
“Nay, itu dalem lho” ucap Callista tetapi dengan mukanya yang datar.
“Abis gue nggak abis pikir loe itu. Aah udahlah. Loe harus bilang ke Niall kalau loe udah punya pacar Cal” saran Naya.
“Nanti deh gue bilang gue udah punya ke Niall kalau dia udah balik ke London” kata Callista yang lebih tepatnya berbicara pada diri sendiri. Sekarang Callista sudah memutuskan siapa yang dipilihnya.
Callista jadi merasa rindu pada kakak perempuannya. Dia pun mengirim pesan padanya.
To: Natasha
Kak Nataw. Liburan musim dingin ini gue mau balik ke Indonesia.
10 menit kemudian baru ada balasan dari Natasha.
From: Natasha
Loe mau balik? Nggak akan nyoba tahun baruan disana?
Callista menjadi berpikir Natasha ini kenapa. Memang Natasha tidak rindu pada Callista? Pikirnya.
To: Natasha
Gue kangen sama Indonesia. Loe emang nggak kangen sama gue?
Tak lama ada sudah ada balasan dari Natasha.
From: Natasha
Gue pengen diceritain sama loe. Suasana Inggris waktu tahun baru. Pasti asik deh. Loe ituCal, gue pengen kesana. Loe pengen kesini.
Callista kemudian berpikir benar juga apa kata Natasha. Callista sudah berada di London. Kenapa dia tidak menikmatinya. Tetapi Naya akan pulang ke Indonesia. Callista tidak mempunyai teman nanti. Callista pun mencoba memikirkan rencananya nanti saja. Dia harus mengerjakan tugas dan setelah itu tidur.

Ini sudah lebih dari seminggu dan Naufal belum menghubungi Callista ada apa ini? Jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Callista baru ingat Naufal pernah bilang kalau dia ada UAS semester 1. Tetapi, benarkah sesibuk itu kan Naufal sehingga dia tidak bisa menelpon Callista. Jangankan menelpon, mengirim pesan saja tidak. Padahal beberapa hari lagi anniversary Callista dan Naufal yang ke 4 tahun.
Lost contact Callista dan Naufal membuat Callista tidak mood untuk membalas pesan atau mengangkat telpon dari Niall. Bahkan awalnya Callista menolak untuk menjemput the boys dibandara karena sekarang mereka pulang dari Amerika. Niall sampai memohon-mohon pada Callista agar dia mau datang untuk menjemput mereka di bandara. Niall bilang bahwa Niall sangat-sangat rindu pada Callista. Callista pun menjadi teringat bahwa dia akan memberitahu Niall tentang Naufal.
Naya tidak mau menemani Callista ke bandara. Naya bilang Callista harus menyelesaikan urusannya sendiri. Sekarang Callista sedang menunggu the boys di kedatangan Internasional. Seharusnya pesawat the boys sampai dari tadi tapi ternyata keberangkatannya di delay. Dan baru sampai London sekarang. Masih ada 10 menit lagi menunggu the boys. Callista memutuskan untuk membaca novelnya yang belum selesai.
Ketika sedang asik membaca novel. Tiba-tiba ada seseorang yang memeluk Callista dari belakang.
“I know thay you’ve missed me” kata Callista.
“Yeah, I miss you so much darl” suara ini. Suara yang benar-benar Callista rindukan. Bau parfum tersebut Callista masih ingat siapa pemilik bau parfum tersebut. Kemudian dia mencium pipi  Callista. Callista hampir tidak bernapas.
“Naufal” kata Callista kemudian Callista menoleh ke belakang.
“Yeah, it’s me” kata Naufal. Naufal sudah lama Callista tidak bertemu Naufal. Callista menelan ludah. Sudah lama tidak bertemu Naufal semakin tampan. Bahkan dia pun menjadi lebih modis. Callista masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Naufal yang mengenakan kaos putih, jaket kulit hitam, jeans, sepatu supra dan memakai kacamata.
“Cal, kenapa?” tanya Naufal.
“K-k-kamu ada disini?” tanya Callista tergagap.
“Iya, lho kamu nungguin orang lain ya? Aku kira Natasha kasih tau kamu soalnya kamu ada disini” kata Naufal. Natasha? Pikir Callista. Pantas saja Natasha menyuruh Callista untuk tetap berada di London. Ternyata karena Naufal.
“Jadi kamu gak kangen aku nih?” kata Naufal. Callista mengerti apa yang dimaksud Naufal. Callista pun langsung memeluk Naufal. Naufal membalas memeluk Callista erat. Kemudian Naufal mencium kening Callista.
“Fal, kamu disini tinggal sama siapa?” tanya Callista sambil melepaskan pelukannya.
Naufal kemudian merangkul Callista “Aku punya tante disini Cal. Ya, udah yuk pulang” kata Naufal.
Callista teringat sesuatu tujuannya kesini itu adalah Niall. Sekaran Callista malah bersama Naufal. Callista akan meminta maaf pafa Niall dan dia akan menceritakan semuanya nanti. Karena sekarang sudah ada Naufal.

Niall’s POV-------------------
Niall sudah ingin berlari ketika dia melihat Callista yang sedang duduk membaca novel. Niall benar-benar sudah merindukan Callista. Apalagi akhir-akhir ini Callista hanya membalas pesan Niall singkat dan seperlunya saja. Bahkan, terkadang pesan dari Niall tidak dibalas dan telpon dari Niall tidak diangkat.
Ketika Niall hendak berlari menghampiri Callista. Hatinya mencelos sangat-sangat mencelos. Siapa lelaki itu? Lelaki yang memeluk Callista kemudian mencium Callista. Mengapa Callista tidak pernah bercerita selama ini?
“What’s wrong Nialler?” tanya Liam yang heran  karena Niall yang paling bersemangat untuk kembali ke London dan sekarang Niall tampak tidak semangat bahkan seperti orang yang kehilangan semangat hidupnya.
“Look there” kata Niall. Liam pun mengikuti arah pandangan yang ditunjukkan Niall. Liam pun sama kagetnya dengan Niall.
“Maybe, he is Callista’s fahter” sahut Harry.
“No, Harold. I think he’s the same age with Callista” kata Niall.
“if you curious just ask her” kata Louis. Zayn dari tadi hanya diam saja memerhatikan semuanya. Zayn mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada seseorang.
“So, c’mon Niall” kata Liam kemudian merangkul Niall.

Niall masih tidak bisa tenang. Sampai di tau siapa lelaki itu barulah dia bisa tenang meskipun sepertinya tidak. Niall memutuskan untuk bertemu Callista.
“So, where are you?” tanya Niall setelah Callista mengangkat telpon tersebut.
“I’m at starbuck. Why?”
“Don’t go anywhere. I’ll be there” kata Niall dan langsung memutuskan hubungan telponnya dengan Callista.

Selama dalam perjalan Niall pun masih belum bisa tenang. Dia ingin sekali mendengar penjelasan dari Callista. Disana Callista sedang duduk sendirian meminum kopinya. Niall langsung menghampiri Callista.
“Hi Niall” sapa Callista.
“You should explain everything” kata Niall. “About?” tanya Callista tidak mengerti.
“Sorry Cal lama. Tadi di toiletnya penuh” kata seseorang. Niall langsung melihat ke sumber suara tersebut. Lelaki yang dibandara kemarin. Hening.
“So, you are Niall from One Direction” kata Naufal.
“Yeah. Who are you?” tanya Niall.
“Well. I’m Naufal” kata Naufal. Naufal? Sepertinya Niall pernah mendengar kata-kata Naufal. Ah, iya. Niall ingat sekarang dia mendengar kata Naufal saat Callista sedang skype bersama Natasha. (Baca di part 6)
“Her boyfriend” tambah Naufal. Hati Niall benar-benar mencelos. Niall kemudian memutarkan kepalanya dan melihat Callista. Callista hanya menunduk dan meminum kopinya.
“Oh. Callista never told me that she has a boyfriend” kata Niall.
“You never asked” sahut Callista. Benar. Niall memang tidak pernah bertanya apakah Callista sudah mempunyai pacar atau tidak. Tetapi, seharusnya Callista bilang dari awal.
Canggung. Itulah yang terjadi diantara mereka bertiga. Niall yang biasanya selalu tanpa henti berbicara kini dia diam saja mendengar Naufal bercerita. Setelah mendengar cerita Naufal dia pun merasa memang jika dia menjadi Callista pasti akan memilih Naufal.
“So, how long you’ve guys dating?” tanya Niall penasaran.
“Almost 4 years” kata Callista. Entahlah, apabila Callista yang menjawab Niall merasakan sakit sekali. Callista kenapa tega berbuat seperti ini pada Niall?
“How about the boys? Are they okay?” tanya Callista.
“Yeah. You should meet them. You too Naufal” kata Niall yang sebenarnya berat sekali berbicara seperti itu.
“I loved to. When?” tanya Callista.
“What if tomorrow?” tanya Niall.
“Great. Because, tomorrow is holiday” kata Callista.
“So, guys. I’ll go home now. Bye. See ya tomorrow” kata Niall. Sebenarnya Niall sudah ingin pergi dari tadi karena dia sudah tidak sanggup melihat Callista  bersama Niall.

NLS "ILY but You Love Him" pt.11

Naya sudah menunggu Callista dengan khawatir. Bahkan Naya hampir melompat ketika melihat Callista datang.
“Loe abis dari mana sih? Gue panik banget. Gue takut bu Raya ngecek kesini” tembak Naya.
“Sorry, banget Nay. Gue buru-buru banget. Terus gimana?” tanya Callista tenang.
“Untung aja bu Raya gak ngecek. Gila loe. Abis dari mana sih loe?” tanya Naya penasaran.
“Gue abis ketemu Niall” jawab Callista. Naya hanya melihat Callista meminta penjelasan.
“Cal, loe tau gak sih? Loe cewek paling beruntung yang pernah gue temuin” kata Naya setelah Callista menceritakan tentang kemarin dan tadi malam. Callista hanya tersenyum. Bahkan dia sendiri pun masih mengira bahwa dia itu bermimpi. Callista benar-benar beruntung.
“Cal itu apaan?” tanya Naya menunjuk pada jinjingan yang tadi dibawa Callista.
“Astaga, gue hampir lupa ini kado dari the boys” kata Callista. Naya hanya mangut-mangut.
“Buka dong Cal” pinta Naya. Callista pun mengambil sebuah kotak dari jinjingan tersebut. Sebuah kotak yang besar. Callista berfikir terlebih dahulu apa yang mereka berikan? Pikirnya. Callista mebuka kotak tersebut dan disitu tampak sebuah figura foto. Callista mengambil figura tersebut. Difoto tersebut ada Callista dan the boys. The boys tampan-tampan, apalagi Niall cute sekali. Pikir Callista. Difigura tersebut terselip sebuah note.
“Sorry Cal, we’re confused. So, we decided to give this to you. Hope you like it” – The Boys.
“Cal, tuhkan loe itu beruntung banget sih” kata Naya. Callista hanya tersenyum. Ketika Callista akan berbicara ada sebuah telpon dari Niall. Niall meminta Callista untuk mengantar the boys sampai bandara.
“Kenapa Cal?” tanya Naya pada Callista setelah Callista menutup telponnya.
“Niall minta gue buat anter dia sampai bandara selasa mlam nanti. Loe mau ikut?” ajak Callista.
“Enggak. Gue nggak kenal sama mereka” tolak Naya.
“Ya, ntar kenalan Nay. Ikut ya” mohon Callista. Naya yang tidak tega akhirnya setuju untuk menemani Callista.
“Udah siap Nay?” tanya Callista pada Naya yang sedang bercermin.
“Udah. Loe udah bilang sama bu Raya kan?” tanya Naya memastikan.
“Udah. The Boys udah pada nunggu ayo cepet” perintah Callista.
“Oke” Naya pun meraih tasnya.

The Boys melambaikan tangan pada Callista setelah mereka melihat Callista dengan Naya. Callista membalas lambaian tangan tersebut. Sementara Naya hanya tersenyum pada mereka.
“Guys, this Naya my room mate” Callista memperkenalkan Naya pada the boys.
“Hi, Naya. I’m Liam” kata Louis.
“I’m Zayn” kata Niall.
“”I’m Harry” kata Zayn.
“I’m Louis” kata Liam.
“and I’m Niall” kata Harry.
“Hahahaha. Lads i’m already knew who you are” kata Naya.
“So, I think we should go now” kata Liam.
“Okay, daddy” kata the boys.

Kini giliran Callista yang memeluk Niall. Saat mereka berpelukan mereka berpelukan agak lama. Tidak seperti pelukan Callista dengan the boys yang lain.
“Don’t worry babe. I’ll be back soon” kata Niall membisiki Callista. Callista hanya tersenyum. Tunggu dulu, babe Niall baru saja memanggil Callista dengan babe. Sebelum Niall melepaskan pelukan Callista dia menicum kening Callista.
“Uh, sweet” kata the boys meledek pada Niall. Tapi Niall dan Callista hanya tertawa.
“Bye Callista and Naya thanks for accompanied us” kata Liam.
“No problem daddy” kata Naya.
Mereka pun meninggalkan Callista dan Naya. Niall membalikkan badannya dan kemudian dia tersenyum pada Callista.
“Cal, loe harus pilih salah satu” kata Naya.
“Maksud loe?” tanya Callista tak mengerti.
“Itu tuh jelas banget kalau Niall suka sama loe” kata Naya. “Masa iya?” tanya Callista.
“Udah jelas kali dari cara Niall natap loe, Niall peluk loe, Niall cium kening loe, Niall senyum ke loe itu beda. Waktu Niall peluk loe seakan-akan dia gak mau lepasin loe” jelas Naya.
“Terus?” tanya Callista.
“Terus? Loe bego juga ya Cal. Loe itu udah punya cowok Cal. Loe harus milih salah satu Naufal atau Niall?” tanya Naya. Callista hanya memandang Naya. Naya memang benar dari awal seharusnya dia tegas pada dirinya sendiri. Callista sudah mempunya Naufal.
“Jadi, loe pilih siapa?” tanya Naya.
“Kita omongin ini nanti aja deh Nay. Sebaiknya kita pulang sekarang” kata Callista.

Sudah seminggu Niall tidak pernah absen untuk menghubungi Callista. Sekarang ini Callista mencoba menjaga jarak dari Niall. Dia ingin merasakan apakah jauh dari Niall sama dengan yang dirasakannya saat jauh dengan Naufal. Tiba-tiba ponsel Callista berdering membuyarkan lamunan Callista. Ada pesan masuk dari Niall.
From: Niall
Check your email.

Karena pensaran Callista menyalakan laptop dan langsung membuka emailnya. Benar, ada email baru dari Niall. Callista mengklik pesan tersebut. Ternyata sebuah video. Callista mengunggah terlebih dahulu video tersebut. Setelah selesai di unggah di video tersebut itu ada Niall yang sedang memegang gitarnya.
“Cal, I miss you so much. Do you miss me? I have a song for you. I change the lyric little bit but hope you like it. ” kata Niall di video tersebut. Jari-jari Niall mulai memetik gitar dengan lincahnya. Intro ini Niall mengaransemen ulang lagu ini sehingga di intro saja sudah terdengar sangat menarik. Niall mulai bernyanyi.
The stars lean down to kiss you
And I lie awake and miss you
Pour me a heavy dose of atmosphere

'Cause I'll doze off safe and soundly
But I'll miss your arms around me
I'd send a video to you, dear
'Cause I wish you were here
I'll watch the night turn light-blue
But it's not the same without you
Because it takes two to whisper quietly

The silence isn't so bad
'Til I look at my hands and feel sad
'Cause the spaces between my fingers
Are right where yours fit perfectly

I'll find repose in new ways
Though I haven't slept in two days
'Cause cold nostalgia
Chills me to the bone

But drenched in vanilla twilight
I'll sit on the front porch all night
Waist-deep in thought because
When I think of you I don't feel so alone

I don't feel so alone, I don't feel so alone

As many times as I blink
I'll think of you tonight
I'll think of you tonight

When violet eyes get brighter
And heavy wings grow lighter
I'll taste the sky and feel alive again

And I'll forget the world that I knew
But I swear I won't forget you
Oh, if my voice could reach
Back through the past
I'd whisper in your ear
Oh darling, I wish you were here

“So how was?” kata Niall dalam video tersebut.
“Amazing” gumam Callista.
“I’m so glad if you like it. Can’t wait to meet you next week Cal” kata Niall. Itulah isi video tersebut.
Bagaimana bisa Callista menghindari Niall. Apabila Niall seperti ini. Niall selalu memberi kejutan pada Callista. Niall yang memberi warna baru pada kehidupan Callista.
“Naufal atau Niall?” perkataan Naya saat dibandara masih terngiang-ngiang di otak Callista sampai sekarang. Sudah satu minggu Callista memikirkan ini dan sekarang dia masih tidak tahu apa jawabannya. Apalagi setelah yang dilakukan Niall.

NLS "ILY but You Love Him" pt.10

Niall’s POV--------------------------
“What present that I have to give her?” tanya Niall.
“Carrots” sahut Louis.
“Mirror” sahut Zayn.
“Pussy” sahut Harry.
“Turtles” sahut Liam.
“Guys please. She is not you. I need your opinion”
“Niall, you should think it by yourself. Because, we’re gonna give Callista present too” kata Liam.
“But....” kata Niall. Kemudian dia berfikir, apa yang seharusnya dia beri pada Callista? Callista suka surprise dan. Niall tahu apa yang harus diberikannya pada Callista. Niall meraih ponselnya dan mencoba menghubungi Callista tetapi nomornya sibuk. Sudah setengah jam dan nomor Callista masih tetap sibuk. Niall akhirnya mengirim pesan pada Callista.

To: Callista
Meet me at Hyde Park tomorrow at 7 pm.

1 jam masih belum ada balasan dari Callista. 2 jam juga masih belum ada balasan dari Callista sampai keesokan harinya pun masih belum ada balasan dari Callista.
Niall agak ragu untuk menjalankan rencananya tersebut. Tetapi satu yang pasti bahwa pesan yang Niall kirim kemarin itu sudah masuk laporan terkirim. Niall mencoba mengubungi Callista tetapi ketika dihubungi ponselnya tidak aktif.
The Boys sudah meminta Niall untuk membatalkan rencananya tetapi Niall tetap tidak mau. Sekarang Niall sudah berada di Hyde Park menunggu Callista datang. Udara terasa sangat dingin mungkin karena sebentar lagi musim dingin akan datang. Niall mencoba menggosok-gosokkan tangannya mencoba untuk membuatnya hangat. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam dan Callista masih belum menampakkan batang hidungnya.

Callita’s POV-----------------------
Callista merutuki dirinya karena dia tidak me-charge ponselnya setelah menelfon Naufal semalam. Itulah kebiasaan buruk Callista dia paling malas apabila batre ponselnya sudah habis dan dia harus mengisi batre tersebut. Callista capek sekali setelah berjalan-jalan dengan sesama pelajar Indonesia. Sesampainya di kamar Callista segera me-charge ponselnya. Setelah charger terhubung dengan ponselnya Callista segera mengaktifkan ponselna.
Setelah ponsel Callista aktif ada beberapa pesan diantaranya dari Ibunya, Naufal dan Niall. Callita segera membuka pesan dari Niall.
From: Niall
Meet me at Hyde Park tomorrow at 7 pm.
Callista mengerjap ini kapan pesan ini masuk dan ketika dia lihat pesan ini masuk kemarin. Berarti tomorrow itu hari ini. Callista segera melihat jam dan melihat bahwa sudah pukul 9 malam. Niall, apakah Niall masih tetap disana menunggu Callista? Callista segera memakai jaket dan meraih tasnya.
“Mau kemana?” tanya Naya ketika Callista akan pergi.
“Gue gak bisa jawab sekarang tapi ntar bakal gue jelasin” kata Callista terburu-buru kemudian meninggalkan ruangan.
Naya mengejar Callista dan berteriak “Cal, tapi ini udah malem” Callista tidak mendengarkan dia tetap berlari meninggalkan Naya.
Callista sudah berada di taksi. Yang diharapkannya sekarang adalah bahwa Niall tidak ada ditaman. Callista tidak tahu apa jadinya jika Niall menunggunya selama 2 jam ditaman. Callista memang bodoh setelah semalam telponan bersama Naufal Callista langsung tidur tanpa melihat ponselnya bahwa ada pesan dari Niall. Sekarang Niall menunggunya selama 2 jam. Tidak.
“Here’s take the change” kata Callista pada supir taksi sesampainya di Hyde Park.
Callista berlari mencari Niall. Tapi Hyde Park saat itu sangat sepi sekali. Callista benar-benar tidak bisa berpikir saat itu.
Disana terlihat seseorang yang sedang dibawah pohon. Niall. Tidak salah lagi itu pasti dia. Callista segera menghampiri Niall. Benar, Niall sudah menunggu Callista selama 2 jam lebih.
“Niall” kata Callista yang masih terengah-engah. Niall hanya tersenyum Callista. Astaga, senyumannya itu.
“Niall, I’m sorry...I....” ucap Callista terbata-bata. Niall menempelkan telunjuknya pada bibir Callista “shhhh. I’m so glad that you come Cal” kata Niall. Callista hanya menunduk merasa tidak enak pada Niall.
“C’mon follow me” kata Niall.
“Where are we going Niall?” tanya Callista yang mengikuti Niall dari belakang.
“Just follow me Cal, and you’ll know” kata Niall. Tanpa banyak bertanya lagi Callista mengikuti Niall.
Niall berhenti karena Callista tidak melihat diapun menabrak Niall. Mereka sampai di Serpentine sebuah danau di Hyde Park. Disana ada sebuah perahu Niall mengajak Callista untuk menaiki perahu tersebut. Callista awalnya ragu tetapi dia ingat bahwa Niall sudah menunggunya selama 2 jam. Callista kemudian menaiki perahu tersebut. Niall yang mendayung perahu tersebut. Selama dalam perahu mereka hanya diam. Callista masih berasa bersalah pada Niall.
“Look” kata Niall yang membuyarkan lamunan Callista.
Callista melihat ke arah yang ditunjukkan Niall. Di sana terdapat Lilin kecil yang mengambang diatas air dan membentuk tulisan “Happy Birthday Callista” Callista tidak dapat berkata apa-apa lagi. Astaga, ini semua.
“So, Cal do you like it?” tanya Niall.
“You kidding me Niall? I love it. Thanks Niall” kata Callista. Callista tidak berbohong tampak dari matanya yang berbinar-binar.
“Cal, when I first saw you. I feel. I’m...........”
DUAR.DUAR. suara kembang api menghentikan omongan Niall. Niall dan Callista melihat ke atas menikmati pemandangan tersebut. Indah sekali.
“So, you love surprise I gave you a surprise. Hope you like it Cal” kata Niall setelah pesta kembang api selesai.
“Thanks Niall. I love you” kata Callista. Hening.
“Niall, I think I should go to my hostel. Cause, ya know it’s already 11 pm” kata Callista.
“Yeah. Of course Cal” kata Niall. Niall kemudian mendayung lagi untuk kembali kedaratan.

“Niall. Thanks for everything it means a lot to me” kata Callista setelah mereka sampai di asrama.
“Thankyou Cal for spent your day with me because the day after tomorrow me and the boys shall go to America for 2 weeks” kata Niall.
“2 weeks?” gumam Callista.
“Yeah. But, I’ll back before christmas don’t worry” kata Niall.
“Don’t worry. I’ll often skype you there” kata Niall.
“Bye Niall” kata Callista.
“Wait” kata Niall kemudian dia masuk ke mobilnya dan kembali membawa jinjingan.
“Those are for you from the boys” kata Niall memberikan jinjingan tersebut pada Callista. Callista menerimanya dengan mata yang berbinar-binar.
“Thank Niall. Convey my thanks to them” kata Callista. Kemudian meninggalkan Niall.

NLS "ILY but You Love Him" pt.9

“Cieee abis ngedate sama Niall? Naufal dikemanain tuh?” sindir Naya.
“Apa sih loe?” sahut Callista.
“Loe dapet paket tuh dari Indonesia. Dari Naufal kayanya sih hadiah ulang tahun loe” kata Naya.
“Mana?” tanya Callista.
“Di kasur loe” Callista berlari ke kasurnya. Ada sebuah kotak. Dilihat dari pengirimnya itu memang berasal dari Naufal.

Dengan semangat Callista membuka paket tersebut. Dengan hati-hati paket tersebut dibukanya. Saat dibuka isi paket tersebut adalah scrapbook. Sebelum Callista melihat isi scrapbook tersebut. Dia berfikir apa isi scrapbook tersebut. Naufal memang orang yang penuh kejutan dan Callista suka itu.
Di sampul depan berwarna merah tersebut terdapat sebuah kutipan “You’re the craziest girl i’ve ever met, i guess that makes me even crazier for loving you the way i do” Callista hanya tersenyum inilah yang membuat Callista semakin cinta pada Naufal. Ketika di buka halaman pertama.
Terdapat tulisan “ Even though you’re not the brightest star but for me you’re the brightest shine I’ve ever had” dibawahnya terdapat foto Callista yang sedang membaca buku. Bahkan Callista-pun tidak sadar kapan foto ini di ambil yang pasti foto ini diambil saat Callista kelas 2 SMP.
Dihalaman berikutnya “My Night become a sunny dawn because of you.” – Ibn Abaad. Dihalaman tersebut terdapat foto Naufal dan Callista saat Naufal menyatakan perasaannya pada Callista. Callista menjadi senyum-senyum sendiri mengingat kejadian itu. Callista membuka halaman berikutnya "I see my fated stars in your eyes. They melt me like the sun does snow” di situ terdapat foto Callista yang sedang tertawa lepas. Callista tahu Naufal menyukai fotografi teteapi dia tidak tahu selama ini dia menjadi model diam-diamnya Naufal.
Halaman berikutnya "Within you I lose myself. Without you I find myself wanting to become lost again” dihalaman tersebut terdapat foto box pertama kali yang mereka lakukan. Rambut Callista yang masih pendek sementara Naufal yang tidak ada perubahan sama sekali di foto tersebut dengan sekarang hanya saja difoto tersebut tinggi Naufal sama dengan Callista tapi sekarang tidak.
Callista membuka halaman berikutnya seperti biasa ada kutipan terlebih dahulu "Here are fruits, flowers, leaves, and branches, And here is my heart which beats only for you." – Paul Verlaine. Di foto tersebut terdapat Callista yang sedang meniup lilin dihari ulang tahunnya yang ke 14. Di foto tersebut Callista terlihat sangat berantakan krim-krim kue diwajahnya. Tetapi Callista masih tetap terlihat cantik.
Halaman berikutnya “Don’t let the miles between us keep our love apart, just listen close and you will hear the beating of my heart” di foto tersebut terdapat Naufal yang sedang mencium pipi Callista.
“When I met you, I found life… If I lose you I can’t live. You are the air that I breath. I love you beyond the depths of my soul” Callista terheran-heran sejak kapan Naufal bisa seromantis ini. Dan terdapat sebuah foto Callista dan Naufal yang sedang berpegangan tangan tetapi foto tersebut diambil dari belakang.
Callista membuka halaman berikutnya dan seperti biasa yang ditemukan adalah sebuah kutipan dan juga sebuah foto. Total halaman tersebut ada 16 halaman sesuai dengan umur Callista saat ini. Di halaman terakhir terdapat sebuah kutipan “A cylinder is used to measure volume, rain gauge used to measure rainfall, barometer used to measure wind but nothing can be used to measure the love i have for you” kemudian di bawah kutipan tersebut terdapat “Cal, sometimes I think I wanna go to future to see what happen to us. You’ll be my wife. I’ll be your husband. We’ll have cute son and cute daughters. We’ll live happily”.
Callista kemudian menutup halaman terakhir tersebut dan di cover belakang terdapat inisial N dan C. N untuk Naufal dan C untuk Callista. Callista melihat kembali bungkusan tersebut dan melihat ada sebuah note kecil.
“Happy Birthday 16th darling. Sorry, I wasn’t there at you birthday but this is for you and if you’ve read my scrapbook. You should call me”
Tanpa berfikir dua kali Callista langsung menelpon Naufal yang bahkan Callista lupa bahwa di Indonesia sudah jam 3 pagi. Dering pertama masih belum diangkat dering ke dua Naufal mengangkat telfon.
“Halo” terdengar suara serak dari ujung sana.
“Naufal, lho aku bangunin kamu ya?” tanya Callista baru tersadar bahwa di Indonesia sudah jam 3 pagi.
“Engga kok, Cal. Gimana udah liat scrapbook-nya? Maaf ya kadonya jelek dan aku gak ngerayain hari ulang tahun bareng kamu” kata Naufal.
“Itu bagus banget. Aku suka banget sama scrapbook-nya. Kalo boleh jujur ini kado terindah yang pernah aku dapat” kata Callista.
“Aku baru tau kamu bisa ngegombal Cal” kata Naufal diikuti dengan tawanya.
“Aku jujur nih” rajuk Callista.
“Kamu betah disana?” tanya Naufal.
“Meskipun London kota impian aku. Tapi tetep aja Bandung kota terbaik menurut aku”
“Masa? Di London-kan kamu ketemu sama idola kamu itu” Callista membeku. Dari mana Naufal tau disini Callista bertemu dengan One Direction? Natasha, tentu saja dia.
“Ya, tapi kan beda aja Fal”
“Beda gimana?” desak Naufal.
“Udahlah Fal. Aku lagi gak mau bahas ini bahas yang lain aja”
“Oke. So, gimana udah nyoba sekolah disana apa mau kuliah disana juga?” tanya Naufal.


Niall’s POV--------------------------
“What present that I must give to her?” tanya Niall.
“Carrots” sahut Louis.
“Mirror” sahut Zayn.
“Pussy” sahut Harry.
“Turtles” sahut Liam.
“Guys please. She is not you. I need your opinion”
“Niall, you should think it by yourself. Because, we’re gonna give Callista present too” kata Liam.
“But....” kata Niall. Kemudian dia berfikir, apa yang seharusnya dia beri pada Callista? Callista suka surprise dan. Niall tahu apa yang harus diberikannya pada Callista. Niall meraih ponselnya dan mencoba menghubungi Callista tetapi nomornya sibuk. Sudah setengah jam dan nomor Callista masih tetap sibuk. Niall akhirnya mengirim pesan pada Callista.
To: Callista
Meet me at Hyde Park tomorrow at 7 pm.

NLS "ILY but You Love Him" pt.8

“You like it?” tanya Niall sesampainya mereka di sungai Thames. Callista mengangguk dan tersenyum.
“It’s amazing Niall”
“You’ve already in London for 4 months and you haven’t visit River Thames?” tanya Niall. Callista hanya menggeleng.
“How about London Eye. Would you to ride it?” tanya Niall.
“But Niall, I have a fear of height”
“Don’t worry. I’m beside you” kata Niall. Niall kemudian menggenggam tangan Callista. Tetapi Callista tetap bergeming.
“Niall i’ve told you. I have a fear of height”
“If you scare you can hug me” kata Niall.
“You wish. I’m not scare” kata Callista. Kemudian berjalan ke arah London Eye. Semakin mendekati giliran mereka semakin takut pula Callista. Bagaimana tidak ketinggian London Eye itu adalah 135 meter.
“Don’t scare. I’m here” kata Niall menenangkan Callista. Callista menggenggam tangan Niall erat sekali.
Callista dan Niall masuk ke gondola. Niall bisa melihat dari mata Callista bahwa dia ketakutan. Tetapi dia siap untuk menjaga Callista di saat dia ketakutan. Selama berada didalam gondola Callista terus memejamkan matanya.
“Open your eyes Cal. You can’t look a beautiful view if your eyes still close” kata Niall. Callista tetap menutup matanya.
“Forget about your fear of height. Just enjoy the view” kata Niall. Callista memberanikan diri membuka matanya dan melihat pemandangan kota London di malam hari begitu indah. Lampu-lampu yang berkilau di malam hari. Menambah keindahan kota London.
“You like it?” tanya Niall.
“I’m speechless. It’s so amazing Niall” kata Callista. Niall hanya tersenyum puas senang sekali rasanya membuat Callista senang.
“You’re not scared?” tanya Niall.
“How could I scared about this beautiful view” kata Callista. Callista tidak bisa berhenti tersenyum. Niall memandang mata coklat gelap Callista dalam-dalam.
“I love you” gumam Niall.
“Pardon?” tanya Callista.
“I mean. I love your smile” Sebenarnya Callista mendengar apa yang dikatakan Niall. Dia mendengar jelas sekali. Bagaimana bisa suasana sehening itu dia tidak mendengar apa yang dikatakan Niall. Callista hanya ingin memastikan bahwa apa yang didengarnya itu tidak salah.
“After this where are we going? I’m starving Niall” tanya Callista.
“So, how about Nandos?” tanya Niall. Callista hanya mengangguk menandakan setuju. Niall masih memandang ke arah Callista. Sadar dari tadi diperhatikan Callista pun memandang Niall dan mata mereka pun beradu. Niall memandang mata coklat Callista dan Callista memandang mata biru Niall. Callista kemudian mengalihkan pandangannya untuk menghindari suasana canggung tersebut.
“I can’t wait go to Nandos” pekik Callista girang setelah mereka keluar dari gondola.
“Me either” kata Niall.
“This is my first time go to Nandos” ucap Callista jujur.
Niall hanya tertawa “Really?” tanyanya. Callista hanya mengangguk.

“I’ll order Peri-peri chicken” kata Niall kepada pelayan di Nandos.
“With 5 chicken wings” tambahnya.
“I’ll order Double Chicken Breast Burger maybe” kata Callista.
“How about the desert and beverages?” tanya pelayan tersebut.
“The desert are Vanilla Chilli & Toffee Flavour Sauce Ice Cream and Chocolate Cheesecake with Clotted Cream”
“I want orange juice Niall” kata Callista.
“And 2 orange juices” tambah Niall.
“How about your family Cal? They are fine?” tanya Niall.
“Yeah. They’re fine. Natasha ask me to do a video call with all of the boys” kata Callista.
“I’d love to. I haven’t meet your mom” kata Callista.
“We can do a video call with my mom someday” kata Callista.
“Yep. We should” kata Niall.
“You know Cal? This is my first time, I dinner with a girl at Nandos” kata Niall.
“I must be a lucky girl. And this is my first time too, I dinner with a boy at Nandos” kata Callista.
“Niall, what do you think about me?” tanya Callista.
“You’re beautiful, smart, funny”
“I’m beautiful Niall? Hoc could I’m beautiful? I’m not blonde or brunette” kata Callista.
“No, you’re awesome. Don’t ever change” kata Niall. Kemudian makanan pun datang.
“How?” tanya Niall setelah Callista memakan makanannya.
“So tasty” kata Callista.
“You can taste my food” kata Niall seraya menyodorkan piringnya.

“My belly full” kata Callista setelah meninggalkan Nandos.
“So am I. Where we’re going now?” tanya Niall.
“I think today is enough. I wanna go home” kata Callista.
“Ok” kata Niall. Mereka pun masuk ke mobil dan menuju ke asrama Callista.

“Thanks for today Niall. You know today is my birthday and you gave me such a beautiful experience” kata Callista.
“Your welcome. Wait, what today is your birthday?” tanya Niall. Callista hanya mengangguk.
“Why you didn’t tell me?” tanya Niall.
“I’ve just told you” kata Callista.
“So, what do you want for your present?” tanya Niall.
“I love surprise Niall” kata Callista.
“Ok. I’ll think a surprise for you” kata Niall.
“Good ngiht Niall” kata Callista.
“Good night Callista” balas Niall kemudian dia mencium kening Callista. Canggung. Callista kemudian memberikan salam selamat tinggal lagi kepada Niall.

“Cieee abis ngedate sama Niall? Naufal dikemanain tuh?” sindir Naya.
“Apa sih loe?” sahut Callista.
“Loe dapet paket tuh dari Indonesia. Dari Naufal kayanya sih hadiah ulang tahun loe” kata Naya.
“Mana?” tanya Callista.
“Di kasur loe” Callista berlari ke kasurnya. Ada sebuah kotak. Dilihat dari pengirimnya itu memang berasal dari Naufal.

NLS "ILY but You Love Him" pt.7


Tanpa mandi terlebih dahulu. Callista sudah menyalakan laptop dan mulai skype-ing bersama Naufal. Naufal menjelaskan tugas sekolahnya banyak tugas kelompok dan dia terkadang suka mengerjakan sampai malam bersama teman kelompoknya. Naufal bilang biar mereka tenang karena tugas sudah selesai. Tapi, malah Callista yang tidak tenang karena Naufal tidak menghubunginya.
“Fal.....”
“Ya, Cal?”
“Kamu kok keliatannya agak kurusan ya?” tanya Callista,
“Iya emang. Nih Cal, aku udah jarang makan stres karena kangen sama kamu”
“Idih. Gombal”
“Hahahaha. Oh, ya. Aku punya lagu buat hubungan kita” kata Naufal.
“Lagu apa?” tanya Callista penasaran.
“What time is it where you are?” Naufal mulai bernyanyi.
“I miss you more than anything” balas Callista. Mereka pun mulai menyanyikan lagu Jet Lag – Simple Plan ft. Natasha Bedingfield.
Back at home you feel so far
Waitin' for the phone to ring
It's gettin’ lonely livin’ upside down
I don't even wanna be in this town
Tryin' to figure out the time zones makin' me crazy

You say good morning
When it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
And it's driving me mad
I miss you so bad
And my heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged

What time is it where you are?
Five more days and I'll be home
I keep your picture in my car
I hate the thought of you alone
I've been keepin' busy all the time
Just to try to keep you off my mind
Tryin' to figure out the time zones makin’ me crazy

I miss you so bad
I wanna share your horizon
I miss you so bad
And see the same sunrising
I miss you so bad
Turn the hour hand back to when you were holding me.

Setelah bernyanyi bersama Naufal entah mengapa rasanya Callista puas sekali. Mungkin karena lagunya yang memang kesannya seperti menceritakan hubungannya bersama Naufal.


Selama dua minggu Niall tidak pernah absen untuk menelfon dan mengirimi pesan untuk Callista. Niall sudah berjanji akan mengajak Callista untuk berkeling-berkeliling di Hyde Park. Tetapi seminggu sudah berlalu dan Niall belum pulang ke London karena setelah dari Manchester. One Direction langsung pergi ke Liverpool. Sudah satu minggu lebih tak bertemu Niall, Callista merasakan seperti ada sesuatu yang salah. Mungkinkah Callista merindukan Niall? Tidak, itu tidak mungkin. Naufal yang Callista rindukan bukan Niall. Tetapi kemarin Niall tidak menghubunginya, Callista tahu Niall sibuk. Tetapi dia berharap bisa mendengarkan suara Niall walau hanya beberapa detik saja. Callista ingin mendengar celotehan Niall, lelucon Niall yang bahkan tidak lucu tapi bisa membuat Callista tertawa.

“Callistaaaaaa“ teriakan Naya hampir memakakkan telinga Callista.
“Loe kenapa sih Cal?“ tanya Naya.
“Kenapa apa?“ tanya Callista balik.
Naya memerhatikan Callista dan berkata “Jangan bilang kalo Naufal belum hubungin loe“. Callista menggelengkan kepalanya “Sok tau lho“sahutnya.
“Cal, gue tau waktu di sekolah kita tuh gak kenal dan baru kenal sekarang. Tapi loe bisa percaya sama gue, kalo loe ada masalah ataupun loe lagi seneng loe bisa cerita sama gue. Gue aja suka cerita sama loe kok loe engga“ Meskipun di sekolah Callista dan Naya awalnya tidak mengenal, siapa juga yang tidak kenal Callista? Pacar sang ketua OSIS. Naufal adalah ketua OSIS di sekolahnnya.
Callista diam dan berpikir memang benar apa yang dikatakan Naya. Callista lebih banyak diam entah itu dia sedang ada masalah ataupun sedang senang. Kontras sekali dengan Naya yang selalu menceritakan apapun yang terjadi pada Callista.
“Loe inget gak waktu kejadian waktu di airport?“ tanya Callista.
“Inget loe dimarahin sama bu Raya“ tebak Naya asal.
“Iya sih, tapi bukan yang itu. Waktu kaki gue keseleo, gue dibantu jalan sama Niall dan the boys ngikutin kita dari belakang“ Callista menarik napas kemudian melanjutkan bercerita.
“...Waktu itu Niall minta Skype gue, gue kasih lah pasti. Gue directioner siapa juga yang nolak ngasih skype loe ke idola loe...
“Loe beruntung banget sih. Coba aja Justin yang kaya gitu ke gue“ sela Naya.
“Tapi Niall enggak add Skype gue. Gue nunggu dia detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam....“
“Stop. lebay loe. Langsung aja“ protes Naya.
“Selama berminggu-minggu Niall masih belum add skype gue. Sampai akhirnya gue nyerah dan gak mau nunggu dia untuk add skype gue. Loe inget waktu kita jalan ke mall, gue sama loe akhirnya pisah. Waktu itu gue liat toko pakaian cowok gue jadi ke inget Naufal dan berniat untuk kasih dia jaket. Ada satu jaket yang menurut gue pas untuk dia. Gue bilang “Gue pesen yang ini“ tapi ada orang lain juga yang ngomong pesen jaket itu. Gue sama dia rebutan jaket itu sampai akhirnya, ada pelayan toko lagi bilang kalo jaket itu udah ada yang pesen. Gue kesel dan akhirnya gue ke starbuck. Gue mesen minum, waktu lagi asik menikmati minuman gue. Ada orang yang tadi rebutan jaket sama gue“ Callista menarik napas kemudian melanjutkan bercerita.
“Dia minta izin duduk di meja gue, karena starbuck penuh gue ngizinin aja. Awalnya gue gak tau dia itu siapa, sampai akhirnya dia lepas topi dan kacamatanya. Ternyata dia Niall. Niall Horan dan yang bikin gue seneng itu ternyata dia masih inget sama gue. Gue yang waktu di bandara. Setelah dari situ dia sering ngajak gue jalan”
“Sekarang masalah loe apa?” tanya Naya.
“Engga ada masalah sih.. cuma..” “Cuma?”
“Sekarang dia lagi di Liverpool. Udah satu minggu lebih gue gak ketemu dia. Dia sih bilangnya bakalan seminggu di Manchester tapi abis dari Manchester langsung ke Liverpool”
“Loe kangen sama Niall?” tanya Naya. Callista tak menjawab.
“Loe takut ngakuin loe kangen sama Niall?” Callista tetap tak menjawab.
“Loe takut dikira selingkuh dari Naufal” tepat. Tepat sekali omongan Naya. Callista tetap diam tak menjawab ataupun membantah.
“Loe suka sama Niall?” tanyanya kembali.
“Suka. Dia idola gue” jawab Callista.
“Maksud gue, apa loe suka sama Niall lebih dari idola?” tanya Naya. Callista menggeleng.
“Gue bilang gue suka Niall cuman sebagai idola doang” tegas Callista.
“Gue cuman kangen lelucon dia aja sih”
“Cuman itu?” tanya Naya.
“Cuman itu”

Ponsel Callista berdering. Callista melompat dan mangambil ponselnya. Ada pesan baru.

From: Niall
I’m in front of your hostel.

Setelah membaca tersebut. Callista langsung mengambil jaketnya dan berlari ke luar. Hanya satu menit kemudian Callista sudah berada didepan Niall.
“Woaaa, calm down” ucap Niall. Callista masih terengah-engah.
“Cal, i know it’s already night. But, i just want to meet you. You know that i miss you. Sorry, cause yesterday i din’t call or text you. I’m so tiredd. But, for you I’m here. May I hug you?” tanyanya. Callista hanya mengangguk. Niall langsung memeluk Callista. Erat sekali. Sepertinya Niall tidak mau melepaskan pelukannya. Callista melepaskan pelukannya, Niall pun melepaskan pelukannya juga.
“Cal, are you free this Saturday?” tanya Niall.
“Yeah. Why?”
“See you on Saturday” kata Niall dan langsung masuk ke mobil.

NLS "ILY but You Love Him" pt.6

“GOSH” terlihat Natasha sangat terkejut dia tidak menyangka bahwa apa yang diceritakan adiknya itu benar.
“Why both of you have the same reaction when saw me? And you could be Natasha? Callista’s sister?” tanya Niall.
“Really? Does Callista had the same reaction with me? Yes, and the one”
“Yeah and Natasha you’re beautiful like Callista” puji Niall pada Natasha.
“Thanks Niall”
“Cal, disana cuman ada Niall aja? Ada yang lain gak?” tanya Natasha.
“Ada Zayn sama Harry, bentar ya gue panggil. Zayn, Harry come here”
“What are you girls talking about?” tanya Niall karena tidak mengerti bahasa Indonesia. Zayn dan Harry menghampiri mereka.
“Zayn and Harry. She is Natasha my sister” Callista memperkenalkan Natasha.


Kira-kira gimana ya kalo Niall tau Callista udah punya pacar. apakah Niall bakalan terus maju atau mundur ya?
“Hi Natasha” sapa Zayn dan Harry.
“You’re beautiful” kata Zayn pada Natasha.
“Thanks” ucap Natasha malu-malu. Callista yakin setelah video call ini berakhir Natasha akan berteriak-teriak seperti orang gila.
“Cal, aduh gila mereka ganteng banget. Gue gak bisa napas” Callista hanya tertawa.
“What does she said?” tanya Harry.
“When she looked at you guys. She can’t breathe hahaha” mereka pun ikut tertawa bersama Callista sedangkan Natasha hanya merengut karena malu.
“Nat, panggilan papa dong” pinta Callista.
“Tunggu bentar ya” Natasha kemudian memanggil papa-nya. Terlihat disana ruang tamu mereka. Natasha apabila sedang bermain apa-apa tempat favoritnya adalah ruang tamu. Callista rindu sekali pada rumahnya. Mama, papa-nya, teman-temannya, dan tentu saja Naufal. Natasha sudah kembali bersama papa-nya.
“PAPAAAAA” teriak Callista yang tidak sadar bahwa ada Niall, Zayn dan Harry disana.
“Sorry” katanya.
“Hai, Callista apa kabar? Mereka siapa?” tanya papa Callista.
“Ba.....”
“Mereka itu pah One Direction. Ituloh pah yang sering aku ceritain sama papah. Idola aku itu” Natasha memotong pembicaraan Callista.
“Pah, ini Niall, Zayn dan Harry. Guys, say hi to my dad” kata Callista.
“Hallo Mr.....”
“Luthfi” kata papa Callista.
“How could you guys meet Callista?” tanya papa Callista penasaran.
“It’s a long story sir. But i loved to tell you about how we could meet Callista. So here’s the story” Niall menceritakan semuanya. Papa Callista mengangguk dan mendengarkan Niall sampai Niall selesai bercerita.
“Mr. Luthfii forgot to tell you” kata Niall.
“Tell me what?” tanyanya.
“Happ Birthday for you Mr. Luthfi and thanks for have a such beautiful daughter” kata Niall.
“Happy birthday Mr.Luthfi” ucap Harry dan Zayn.
“So, I’m not beauty?” Natasha merajuk.
“You don’t you’re beautiful Natasha? So that’s what makes you beautiful” Zayn bernyanyi. Wajah Natasha sudah berubah merah seperti kepiting rebus.
“You’re beautiful when you blushed” tambah Harry. Natasha semakin salah tingkah pipinya makin memerah.
“Stop it guys. Look, she’s like a crab boil” kata Callista. Ini pertama kalinya dia melihat kakaknya seperti ini. Ini kejadian langka baginya.
“Lads, I want to talk with my family privately. So, please excuse us” kata Callista.
“Mr. Luthfi once again Happy Birthday” kata Zayn, Niall dan Harry berbarengan. Mereka pun meninggalkan Callista.
“Btw, mama mana?” tanya Callista.
“Mama tadi pergi sama tante gak tau deh kemana” kata Natasha.
“Pah, happy birthday sekali lagi. Maaf, nih Callista enggak bisa kasih apa-apa”
“enggak apa-apa kok sayang. Kamu nuntut ilmu disana juga udah jadi kado buat papah”
“Oh, iya Callista mau tanya dong? Naufal apa kabarnya?”
“Naufal. Enggak tau deh udah beberapa hari ini dia jarang main kesini. Biasanya dia suka kesini kok Cal bantuin kerjain tugas kuliah gue” Meskipun Naufal masih SMA tapi kemampuan berfikirnya sudah bukan seperti anak SMA. Naufal termasuk anak yang bisa dikatakan jenius. Tetapi, Callista masih tetap bingung Naufal yang begitu pintarnya tetapi tidak lolos untuk student exchange. Dan sebenarnya itulah penyebab utama Callista uring-uringan 3 hari ini. Sudah 3 hari Naufal tidak mengabari Callista. Hal ini jarang sekali terjadi, Callista tidak tahu apa yang terjadi pada Naufal. Callista benar-benar mengkhawatirkannya.
“Emang dia gak ngehubungin kamu Cal?” tanya papa Callista.
“Udah 3 hari Naufal gak ngehubungin aku pah”
“Cal, loe disana jangan galau karena Naufal gak ngehubungin loe dong. Resiko LDR itu. Mungkin aja tugas sekolah dia banyak dan dia kecapekan dan ga sempet ngehubungin loe” Natasha mencoba menghibur.
“Selama tiga hari? Dan itu weekend?”
“Ya....Mungkin”
“Mungkin apa?” tanya Callista.
“Tau deh ah. Ntar gue ke rumah dia aja deh” usul Natasha.
“Kalo loe ketemu kabarin gue ya. Disini udah sore gue udah harus balik nih. Besok udah senin ada tugas. Bye. Dah kak Natasha dah papah. Miss you”
“Eh....eh”
“Apa sih kak?”
“Kalo mau skype lagi ajak Niall, Zayn sama Harry lagi dong. Liam sama Louis juga ajak dong” pinta Natasha.
“Iya deh lain kali”
“Loe harus janji kalo engga. Gue nggak bakal ke rumah Naufal”
“Iya deh iya. Byeee” setelah selesai. Callista mematikan laptop Harry dan berterima kasih pada Harry. Kemudian dia meminta izin pulang pada mereka.

Sekarang Niall sedang mengantarkan Callista pulang. Sebenarnya ada satu hal yang ingin Niall tanyakan. Sebenarnya saat Callista sedang skype-ing bersama keluarganya dia mendengar kata ‘Naufal’ disebut-sebut dan juga “LDR”. Baik itu oleh Callista dan juga Natasha. Niall penasaran siapa itu Naufal? Apakah dia pacar Callista? Tanpa terasa karena sedari tadi Niall melamun sekarang dia sudah sampai di asrama Callista.

“Thanks Niall. You and the boys made my day”
“Yeah. Yourwelcome Callista” Callista hanya tersenyum. Senyuman yang membuat Niall jatuh padanya. Meskipun sebenarnya Niall agak ragu apa memang dia sudah jatuh cinta pada Callista atau hanya sekedar mengagumi saja. Tetapi setiap Callista tersenyum semakin menambah pula rasa Niall pada Callista. Niall sadar bahwa Callista hanya sekedar menyukai dia sebagai idola tidak lebih. Tetapi, dia yakin bahwa dia bisa membuat Callista jatuh juga kepadanya.

NLS "ILY but You Love Him" pt.5

Niall’s POV--------------------
Sudah seminggu lebih setelah Niall memperkenalkan Callista pada the boys. Niall sudah yakin sebelumnya Callista bisa mengatasi the boys. Tetapi 3 hari belakangan ini Callista tidak pernah membalas pesan, dan mengangkat telfon Niall. Callista seperti sedang menghindari Niall. Niall tidak tahu mengapa Callista berubah seperti ini. Apakah Callista sakit sampai tidak bisa membalas pesan dari Niall.
Apakah Niall berbuat salah pada Callista sehingga Callista tidak mau menerima telfon dan membalas pesan dari Niall.

To: Callista.
Me and the boys would go to Manchester tomorrow. Please, why you never reply my text and never pick up the phone. I’m at Starbuck when we met. I beg you Cal.

Tak lama ponsel Niall bergetar tanda ada pesan masuk. Callista.

From: Callista
K, I’ll be there.

Akhirnya, Niall senang sekali. Callista membalas pesannya dan dia akan bertemu dengan Callista. Niall sungguh penasaran mengapa selama ini Callista menghindarinya.

“Why you avoid me?” tanya Niall ketika Callista sampai.
“No, I didn’t” sergah Callista.
“Yes, you did. What happened Cal?” tanya Niall perhatian.
“I’m home sick Niall. I miss my hometown, my family, my friend” ucap Callista frustasi.
“What does ‘I miss you in Indonesian?” tanya Niall.
“Aku kangen kamu”
“Ah what?” tanya Niall.
“A..ku”
“Ahku” ucap Niall berbicara bahasa Indonesia dengan aksen Irlandia-nya.
“Ka-ngen”
“Kang-gen” ucap Niall. Callista tertawa karena lucu sekali Niall berbicara bahasa Indonesia.
“Ka-mu”
“Kamuh” Callista tidak bisa lagi menahan tawa. Niall senang setidaknya dia bisa menghibur Callista.
“Follow me” perintah Niall. Tanpa banyak bertanya Callista mengikut Niall.

“So, what we’re doing here?” tanya Callista pada Niall sesampainya mereka di supermarket.
“I want to taste Indonesia cuisine. So, you must buy stuff that you need to cook Indonesia cuisine” ucap Niall.
“What? But Niall. I can’t cook”
“You can find the recipe on internet” tak ada lagi alasan Callista untuk menolak.
“Okay, you win” Niall tersenyum dengan penuh kemenangan.

“You buy a lots of stuff” ucap Niall ketika mereka hendak membayar barang belanjaan dikasir.
“Look at yours” ucap Callista. Niall melihat barang belanjaannya yang memang lebih banyak dari Callista. Niall hanya menyengir. Callista mencubit pipi Niall gemas. Wajah Niall memerah.

Sekarang mereka sudah berada diapartemen Harry. Disana hanya ada Niall, Callista, Harry dan Zayn. Harry membantu Callista memasak, sedangkan Niall dan Zayn mereka hanya menonton tv menunggu masakan siap.

“The food is ready” teriak Callista. Niall dan Zayn menghampiri Callista dan Harry.
“So, what’s this?” tanya Harry.
“Indonesian called it sop buntut. That’s my dad favorites food” Niall yang pertama mencicipi sop buntut buatan Callista, kemudian dilanjut Harry dan terakhir Zayn.
“So, how’s?” tanya Callista berbinar-binar.
“Delicious” ucap Niall.
“Agree” ucap Harry dan Zayn.

“So, are you still home sick?” tanya Niall.
“No, Niall. Thanks you made my day”
“But, I see you sad just not because you home sick. I think you have another problem. You can tell me if you want”
“Tomorrow is my dad’s birthday. This is the first time I’ll miss it and that’s why i cooked sop buntut”
“So, what do you want now?” tanya Niall.
“I don’t know”
“Harry, let us borrow your laptop” ucap Niall kepada Harry. Harry hanya menunjukkan laptop yang terletak di atas meja.
“What are you doing Niall. Do a twitcam?” tanya Callista.
“Nope” Niall membuka skype. Kemudian menyuruh Callista untuk mengisi Username dan Password Skype Callista.
“Does your dad have a skype?” tanya Niall.
“We can video call my dad by my sister’s skype. There’s she’s online” tanpa menunggu lama lagi Callista meminta video call pada Natasha.
“Hai Nat” sapa Callista setelah tersambung dengan Natasha.
“Hai Cal and....”
“Niall” ucap Niall.
“Niall. Wait, Niall?”
“Niall, Niall Horan”
“GOSH” teriak Natasha dari sana.