“Cieee abis ngedate sama Niall? Naufal dikemanain tuh?” sindir Naya.
“Apa sih loe?” sahut Callista.
“Loe dapet paket tuh dari Indonesia. Dari Naufal kayanya sih hadiah ulang tahun loe” kata Naya.
“Mana?” tanya Callista.
“Di kasur loe” Callista berlari ke kasurnya. Ada sebuah kotak. Dilihat dari pengirimnya itu memang berasal dari Naufal.
Dengan semangat Callista membuka paket tersebut. Dengan hati-hati paket
tersebut dibukanya. Saat dibuka isi paket tersebut adalah scrapbook.
Sebelum Callista melihat isi scrapbook tersebut. Dia berfikir apa isi
scrapbook tersebut. Naufal memang orang yang penuh kejutan dan Callista
suka itu.
Di sampul depan berwarna merah tersebut terdapat sebuah kutipan “You’re
the craziest girl i’ve ever met, i guess that makes me even crazier for
loving you the way i do” Callista hanya tersenyum inilah yang membuat
Callista semakin cinta pada Naufal. Ketika di buka halaman pertama.
Terdapat tulisan “ Even though you’re not the brightest star but for me
you’re the brightest shine I’ve ever had” dibawahnya terdapat foto
Callista yang sedang membaca buku. Bahkan Callista-pun tidak sadar kapan
foto ini di ambil yang pasti foto ini diambil saat Callista kelas 2
SMP.
Dihalaman berikutnya “My Night become a sunny dawn because of you.” –
Ibn Abaad. Dihalaman tersebut terdapat foto Naufal dan Callista saat
Naufal menyatakan perasaannya pada Callista. Callista menjadi
senyum-senyum sendiri mengingat kejadian itu. Callista membuka halaman
berikutnya "I see my fated stars in your eyes. They melt me like the sun
does snow” di situ terdapat foto Callista yang sedang tertawa lepas.
Callista tahu Naufal menyukai fotografi teteapi dia tidak tahu selama
ini dia menjadi model diam-diamnya Naufal.
Halaman berikutnya "Within you I lose myself. Without you I find myself
wanting to become lost again” dihalaman tersebut terdapat foto box
pertama kali yang mereka lakukan. Rambut Callista yang masih pendek
sementara Naufal yang tidak ada perubahan sama sekali di foto tersebut
dengan sekarang hanya saja difoto tersebut tinggi Naufal sama dengan
Callista tapi sekarang tidak.
Callista membuka halaman berikutnya seperti biasa ada kutipan terlebih
dahulu "Here are fruits, flowers, leaves, and branches, And here is my
heart which beats only for you." – Paul Verlaine. Di foto tersebut
terdapat Callista yang sedang meniup lilin dihari ulang tahunnya yang ke
14. Di foto tersebut Callista terlihat sangat berantakan krim-krim kue
diwajahnya. Tetapi Callista masih tetap terlihat cantik.
Halaman berikutnya “Don’t let the miles between us keep our love apart,
just listen close and you will hear the beating of my heart” di foto
tersebut terdapat Naufal yang sedang mencium pipi Callista.
“When I met you, I found life… If I lose you I can’t live. You are the
air that I breath. I love you beyond the depths of my soul” Callista
terheran-heran sejak kapan Naufal bisa seromantis ini. Dan terdapat
sebuah foto Callista dan Naufal yang sedang berpegangan tangan tetapi
foto tersebut diambil dari belakang.
Callista membuka halaman berikutnya dan seperti biasa yang ditemukan
adalah sebuah kutipan dan juga sebuah foto. Total halaman tersebut ada
16 halaman sesuai dengan umur Callista saat ini. Di halaman terakhir
terdapat sebuah kutipan “A cylinder is used to measure volume, rain
gauge used to measure rainfall, barometer used to measure wind but
nothing can be used to measure the love i have for you” kemudian di
bawah kutipan tersebut terdapat “Cal, sometimes I think I wanna go to
future to see what happen to us. You’ll be my wife. I’ll be your
husband. We’ll have cute son and cute daughters. We’ll live happily”.
Callista kemudian menutup halaman terakhir tersebut dan di cover
belakang terdapat inisial N dan C. N untuk Naufal dan C untuk Callista.
Callista melihat kembali bungkusan tersebut dan melihat ada sebuah note
kecil.
“Happy Birthday 16th darling. Sorry, I wasn’t there at you birthday but
this is for you and if you’ve read my scrapbook. You should call me”
Tanpa berfikir dua kali Callista langsung menelpon Naufal yang bahkan
Callista lupa bahwa di Indonesia sudah jam 3 pagi. Dering pertama masih
belum diangkat dering ke dua Naufal mengangkat telfon.
“Halo” terdengar suara serak dari ujung sana.
“Naufal, lho aku bangunin kamu ya?” tanya Callista baru tersadar bahwa di Indonesia sudah jam 3 pagi.
“Engga kok, Cal. Gimana udah liat scrapbook-nya? Maaf ya kadonya jelek
dan aku gak ngerayain hari ulang tahun bareng kamu” kata Naufal.
“Itu bagus banget. Aku suka banget sama scrapbook-nya. Kalo boleh jujur ini kado terindah yang pernah aku dapat” kata Callista.
“Aku baru tau kamu bisa ngegombal Cal” kata Naufal diikuti dengan tawanya.
“Aku jujur nih” rajuk Callista.
“Kamu betah disana?” tanya Naufal.
“Meskipun London kota impian aku. Tapi tetep aja Bandung kota terbaik menurut aku”
“Masa? Di London-kan kamu ketemu sama idola kamu itu” Callista membeku.
Dari mana Naufal tau disini Callista bertemu dengan One Direction?
Natasha, tentu saja dia.
“Ya, tapi kan beda aja Fal”
“Beda gimana?” desak Naufal.
“Udahlah Fal. Aku lagi gak mau bahas ini bahas yang lain aja”
“Oke. So, gimana udah nyoba sekolah disana apa mau kuliah disana juga?” tanya Naufal.
Niall’s POV--------------------------
“What present that I must give to her?” tanya Niall.
“Carrots” sahut Louis.
“Mirror” sahut Zayn.
“Pussy” sahut Harry.
“Turtles” sahut Liam.
“Guys please. She is not you. I need your opinion”
“Niall, you should think it by yourself. Because, we’re gonna give Callista present too” kata Liam.
“But....” kata Niall. Kemudian dia berfikir, apa yang seharusnya dia
beri pada Callista? Callista suka surprise dan. Niall tahu apa yang
harus diberikannya pada Callista. Niall meraih ponselnya dan mencoba
menghubungi Callista tetapi nomornya sibuk. Sudah setengah jam dan nomor
Callista masih tetap sibuk. Niall akhirnya mengirim pesan pada
Callista.
To: Callista
Meet me at Hyde Park tomorrow at 7 pm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar