Minggu, 22 April 2012

NLS "ILY but You Love Him" pt.7


Tanpa mandi terlebih dahulu. Callista sudah menyalakan laptop dan mulai skype-ing bersama Naufal. Naufal menjelaskan tugas sekolahnya banyak tugas kelompok dan dia terkadang suka mengerjakan sampai malam bersama teman kelompoknya. Naufal bilang biar mereka tenang karena tugas sudah selesai. Tapi, malah Callista yang tidak tenang karena Naufal tidak menghubunginya.
“Fal.....”
“Ya, Cal?”
“Kamu kok keliatannya agak kurusan ya?” tanya Callista,
“Iya emang. Nih Cal, aku udah jarang makan stres karena kangen sama kamu”
“Idih. Gombal”
“Hahahaha. Oh, ya. Aku punya lagu buat hubungan kita” kata Naufal.
“Lagu apa?” tanya Callista penasaran.
“What time is it where you are?” Naufal mulai bernyanyi.
“I miss you more than anything” balas Callista. Mereka pun mulai menyanyikan lagu Jet Lag – Simple Plan ft. Natasha Bedingfield.
Back at home you feel so far
Waitin' for the phone to ring
It's gettin’ lonely livin’ upside down
I don't even wanna be in this town
Tryin' to figure out the time zones makin' me crazy

You say good morning
When it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
And it's driving me mad
I miss you so bad
And my heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged

What time is it where you are?
Five more days and I'll be home
I keep your picture in my car
I hate the thought of you alone
I've been keepin' busy all the time
Just to try to keep you off my mind
Tryin' to figure out the time zones makin’ me crazy

I miss you so bad
I wanna share your horizon
I miss you so bad
And see the same sunrising
I miss you so bad
Turn the hour hand back to when you were holding me.

Setelah bernyanyi bersama Naufal entah mengapa rasanya Callista puas sekali. Mungkin karena lagunya yang memang kesannya seperti menceritakan hubungannya bersama Naufal.


Selama dua minggu Niall tidak pernah absen untuk menelfon dan mengirimi pesan untuk Callista. Niall sudah berjanji akan mengajak Callista untuk berkeling-berkeliling di Hyde Park. Tetapi seminggu sudah berlalu dan Niall belum pulang ke London karena setelah dari Manchester. One Direction langsung pergi ke Liverpool. Sudah satu minggu lebih tak bertemu Niall, Callista merasakan seperti ada sesuatu yang salah. Mungkinkah Callista merindukan Niall? Tidak, itu tidak mungkin. Naufal yang Callista rindukan bukan Niall. Tetapi kemarin Niall tidak menghubunginya, Callista tahu Niall sibuk. Tetapi dia berharap bisa mendengarkan suara Niall walau hanya beberapa detik saja. Callista ingin mendengar celotehan Niall, lelucon Niall yang bahkan tidak lucu tapi bisa membuat Callista tertawa.

“Callistaaaaaa“ teriakan Naya hampir memakakkan telinga Callista.
“Loe kenapa sih Cal?“ tanya Naya.
“Kenapa apa?“ tanya Callista balik.
Naya memerhatikan Callista dan berkata “Jangan bilang kalo Naufal belum hubungin loe“. Callista menggelengkan kepalanya “Sok tau lho“sahutnya.
“Cal, gue tau waktu di sekolah kita tuh gak kenal dan baru kenal sekarang. Tapi loe bisa percaya sama gue, kalo loe ada masalah ataupun loe lagi seneng loe bisa cerita sama gue. Gue aja suka cerita sama loe kok loe engga“ Meskipun di sekolah Callista dan Naya awalnya tidak mengenal, siapa juga yang tidak kenal Callista? Pacar sang ketua OSIS. Naufal adalah ketua OSIS di sekolahnnya.
Callista diam dan berpikir memang benar apa yang dikatakan Naya. Callista lebih banyak diam entah itu dia sedang ada masalah ataupun sedang senang. Kontras sekali dengan Naya yang selalu menceritakan apapun yang terjadi pada Callista.
“Loe inget gak waktu kejadian waktu di airport?“ tanya Callista.
“Inget loe dimarahin sama bu Raya“ tebak Naya asal.
“Iya sih, tapi bukan yang itu. Waktu kaki gue keseleo, gue dibantu jalan sama Niall dan the boys ngikutin kita dari belakang“ Callista menarik napas kemudian melanjutkan bercerita.
“...Waktu itu Niall minta Skype gue, gue kasih lah pasti. Gue directioner siapa juga yang nolak ngasih skype loe ke idola loe...
“Loe beruntung banget sih. Coba aja Justin yang kaya gitu ke gue“ sela Naya.
“Tapi Niall enggak add Skype gue. Gue nunggu dia detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam....“
“Stop. lebay loe. Langsung aja“ protes Naya.
“Selama berminggu-minggu Niall masih belum add skype gue. Sampai akhirnya gue nyerah dan gak mau nunggu dia untuk add skype gue. Loe inget waktu kita jalan ke mall, gue sama loe akhirnya pisah. Waktu itu gue liat toko pakaian cowok gue jadi ke inget Naufal dan berniat untuk kasih dia jaket. Ada satu jaket yang menurut gue pas untuk dia. Gue bilang “Gue pesen yang ini“ tapi ada orang lain juga yang ngomong pesen jaket itu. Gue sama dia rebutan jaket itu sampai akhirnya, ada pelayan toko lagi bilang kalo jaket itu udah ada yang pesen. Gue kesel dan akhirnya gue ke starbuck. Gue mesen minum, waktu lagi asik menikmati minuman gue. Ada orang yang tadi rebutan jaket sama gue“ Callista menarik napas kemudian melanjutkan bercerita.
“Dia minta izin duduk di meja gue, karena starbuck penuh gue ngizinin aja. Awalnya gue gak tau dia itu siapa, sampai akhirnya dia lepas topi dan kacamatanya. Ternyata dia Niall. Niall Horan dan yang bikin gue seneng itu ternyata dia masih inget sama gue. Gue yang waktu di bandara. Setelah dari situ dia sering ngajak gue jalan”
“Sekarang masalah loe apa?” tanya Naya.
“Engga ada masalah sih.. cuma..” “Cuma?”
“Sekarang dia lagi di Liverpool. Udah satu minggu lebih gue gak ketemu dia. Dia sih bilangnya bakalan seminggu di Manchester tapi abis dari Manchester langsung ke Liverpool”
“Loe kangen sama Niall?” tanya Naya. Callista tak menjawab.
“Loe takut ngakuin loe kangen sama Niall?” Callista tetap tak menjawab.
“Loe takut dikira selingkuh dari Naufal” tepat. Tepat sekali omongan Naya. Callista tetap diam tak menjawab ataupun membantah.
“Loe suka sama Niall?” tanyanya kembali.
“Suka. Dia idola gue” jawab Callista.
“Maksud gue, apa loe suka sama Niall lebih dari idola?” tanya Naya. Callista menggeleng.
“Gue bilang gue suka Niall cuman sebagai idola doang” tegas Callista.
“Gue cuman kangen lelucon dia aja sih”
“Cuman itu?” tanya Naya.
“Cuman itu”

Ponsel Callista berdering. Callista melompat dan mangambil ponselnya. Ada pesan baru.

From: Niall
I’m in front of your hostel.

Setelah membaca tersebut. Callista langsung mengambil jaketnya dan berlari ke luar. Hanya satu menit kemudian Callista sudah berada didepan Niall.
“Woaaa, calm down” ucap Niall. Callista masih terengah-engah.
“Cal, i know it’s already night. But, i just want to meet you. You know that i miss you. Sorry, cause yesterday i din’t call or text you. I’m so tiredd. But, for you I’m here. May I hug you?” tanyanya. Callista hanya mengangguk. Niall langsung memeluk Callista. Erat sekali. Sepertinya Niall tidak mau melepaskan pelukannya. Callista melepaskan pelukannya, Niall pun melepaskan pelukannya juga.
“Cal, are you free this Saturday?” tanya Niall.
“Yeah. Why?”
“See you on Saturday” kata Niall dan langsung masuk ke mobil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar