“You like it?” tanya Niall sesampainya mereka di sungai Thames. Callista mengangguk dan tersenyum.
“It’s amazing Niall”
“You’ve already in London for 4 months and you haven’t visit River Thames?” tanya Niall. Callista hanya menggeleng.
“How about London Eye. Would you to ride it?” tanya Niall.
“But Niall, I have a fear of height”
“Don’t worry. I’m beside you” kata Niall. Niall kemudian menggenggam tangan Callista. Tetapi Callista tetap bergeming.
“Niall i’ve told you. I have a fear of height”
“If you scare you can hug me” kata Niall.
“You wish. I’m not scare” kata Callista. Kemudian berjalan ke arah
London Eye. Semakin mendekati giliran mereka semakin takut pula
Callista. Bagaimana tidak ketinggian London Eye itu adalah 135 meter.
“Don’t scare. I’m here” kata Niall menenangkan Callista. Callista menggenggam tangan Niall erat sekali.
Callista dan Niall masuk ke gondola. Niall bisa melihat dari mata
Callista bahwa dia ketakutan. Tetapi dia siap untuk menjaga Callista di
saat dia ketakutan. Selama berada didalam gondola Callista terus
memejamkan matanya.
“Open your eyes Cal. You can’t look a beautiful view if your eyes still close” kata Niall. Callista tetap menutup matanya.
“Forget about your fear of height. Just enjoy the view” kata Niall.
Callista memberanikan diri membuka matanya dan melihat pemandangan kota
London di malam hari begitu indah. Lampu-lampu yang berkilau di malam
hari. Menambah keindahan kota London.
“You like it?” tanya Niall.
“I’m speechless. It’s so amazing Niall” kata Callista. Niall hanya tersenyum puas senang sekali rasanya membuat Callista senang.
“You’re not scared?” tanya Niall.
“How could I scared about this beautiful view” kata Callista. Callista
tidak bisa berhenti tersenyum. Niall memandang mata coklat gelap
Callista dalam-dalam.
“I love you” gumam Niall.
“Pardon?” tanya Callista.
“I mean. I love your smile” Sebenarnya Callista mendengar apa yang
dikatakan Niall. Dia mendengar jelas sekali. Bagaimana bisa suasana
sehening itu dia tidak mendengar apa yang dikatakan Niall. Callista
hanya ingin memastikan bahwa apa yang didengarnya itu tidak salah.
“After this where are we going? I’m starving Niall” tanya Callista.
“So, how about Nandos?” tanya Niall. Callista hanya mengangguk
menandakan setuju. Niall masih memandang ke arah Callista. Sadar dari
tadi diperhatikan Callista pun memandang Niall dan mata mereka pun
beradu. Niall memandang mata coklat Callista dan Callista memandang mata
biru Niall. Callista kemudian mengalihkan pandangannya untuk
menghindari suasana canggung tersebut.
“I can’t wait go to Nandos” pekik Callista girang setelah mereka keluar dari gondola.
“Me either” kata Niall.
“This is my first time go to Nandos” ucap Callista jujur.
Niall hanya tertawa “Really?” tanyanya. Callista hanya mengangguk.
“I’ll order Peri-peri chicken” kata Niall kepada pelayan di Nandos.
“With 5 chicken wings” tambahnya.
“I’ll order Double Chicken Breast Burger maybe” kata Callista.
“How about the desert and beverages?” tanya pelayan tersebut.
“The desert are Vanilla Chilli & Toffee Flavour Sauce Ice Cream and Chocolate Cheesecake with Clotted Cream”
“I want orange juice Niall” kata Callista.
“And 2 orange juices” tambah Niall.
“How about your family Cal? They are fine?” tanya Niall.
“Yeah. They’re fine. Natasha ask me to do a video call with all of the boys” kata Callista.
“I’d love to. I haven’t meet your mom” kata Callista.
“We can do a video call with my mom someday” kata Callista.
“Yep. We should” kata Niall.
“You know Cal? This is my first time, I dinner with a girl at Nandos” kata Niall.
“I must be a lucky girl. And this is my first time too, I dinner with a boy at Nandos” kata Callista.
“Niall, what do you think about me?” tanya Callista.
“You’re beautiful, smart, funny”
“I’m beautiful Niall? Hoc could I’m beautiful? I’m not blonde or brunette” kata Callista.
“No, you’re awesome. Don’t ever change” kata Niall. Kemudian makanan pun datang.
“How?” tanya Niall setelah Callista memakan makanannya.
“So tasty” kata Callista.
“You can taste my food” kata Niall seraya menyodorkan piringnya.
“My belly full” kata Callista setelah meninggalkan Nandos.
“So am I. Where we’re going now?” tanya Niall.
“I think today is enough. I wanna go home” kata Callista.
“Ok” kata Niall. Mereka pun masuk ke mobil dan menuju ke asrama Callista.
“Thanks for today Niall. You know today is my birthday and you gave me such a beautiful experience” kata Callista.
“Your welcome. Wait, what today is your birthday?” tanya Niall. Callista hanya mengangguk.
“Why you didn’t tell me?” tanya Niall.
“I’ve just told you” kata Callista.
“So, what do you want for your present?” tanya Niall.
“I love surprise Niall” kata Callista.
“Ok. I’ll think a surprise for you” kata Niall.
“Good ngiht Niall” kata Callista.
“Good night Callista” balas Niall kemudian dia mencium kening Callista.
Canggung. Callista kemudian memberikan salam selamat tinggal lagi kepada
Niall.
“Cieee abis ngedate sama Niall? Naufal dikemanain tuh?” sindir Naya.
“Apa sih loe?” sahut Callista.
“Loe dapet paket tuh dari Indonesia. Dari Naufal kayanya sih hadiah ulang tahun loe” kata Naya.
“Mana?” tanya Callista.
“Di kasur loe” Callista berlari ke kasurnya. Ada sebuah kotak. Dilihat dari pengirimnya itu memang berasal dari Naufal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar