Niall’s POV--------------------
“Where’ve you been? Cal, there are Danielle and Eleanor” tanya Liam pada
Callista. Tanpa menjawab pertanyaan Liam. Langsung menghampiri Eleanor
dan Danielle. Ketika Danielle dan Eleanor tau ada Callista mereka
menunggu Callista untuk pergi shopping.
“Niall, we need to talk” kata Naufal. Niall bertanya-tanya. Naufal ingin berbicara apa?
“Tomorrow is our 4th anniversary” kata Naufal. I dont care. Kata Niall dalam hati.
“Sometimes, I feel it is like yesterday that I asked Callista for a date
and she accepted” kata Naufal. Niall tidak mengerti dengan arah
pembicaraan Naufal.
“She is my life. I’ll do anything for her if it makes her happy. Till I
sacrificed my student exchange for her. Actually, she was on the reserve
list. I refused the student exchange for Callista. I know thaht London
is her city dreams. So, Callista replaced me” kata Naufal kemudian dia
menarik napas dan menghebuskannya.
“Sorry, I’m not interrupt you but can you just tell me the point?” kata Niall.
“Okay. Sorry, Niall” Naufal langsung menceritakan semuanya dari awal.
Dari pertama Naufal bertemu Callista, jatuh cinta pada Callista dan
Naufal yang pernah memutuskan Callista karena suatu hal. Tetapi,
ternyata dengan berpisah dengan Callista malah semakin membuat hidup
Naufal berantakan.
Callista benar-benar mengubah hidup Naufal. Naufal yang sebelumnya
benar-benar jauh dengan Naufal yang sekarang. Callista adalah semangat
hidup Naufal. Niall melihat bahwa Naufal memang benar-benar rela
mengorbankan apapun untuk Callista. Bahkan, Naufal berada disini pun
semua karena Callista. Dia tidak bisa jauh dari Callista.
Setelah selesai bercerita Naufal kemudian menyeka air matanya. Tanpa
terasa Niall ikut terharu Niall pun segera menghapus air matanya.
Sekarang Niall pun menerima kotak yang diberikan Naufal. Naufal meminta
Niall untuk memberikannya pada Callista suatu hari nanti.
Jika ingat cerita Naufal kembali rasanya Niall ingin menangis. Naufal
dia lelaki yang tangguh pikir Niall.Seandainya saja Niall yang menjadi
Naufal sepertinya dia tidak akan sanggup menerima semuanya. Niall pun
iri pada Naufal dan Callista mereka mempunyai hubungan yang sudah lama
sekali. Niall belum pernah berpacaran selama itu. Seandainya saja Niall
yang lebih dahulu mengenal Callista, akankah Callista lebih memilihnya?
“Daydreaming huh?”
“Ah, Zayn” kata Niall.
“I feel guilty to Naufal and Callista” kata Niall.
“Why?” tanya Zayn. Niall kemudian menceritakan semuanya pada Zayn. Zayn
tampak berkaca-kaca. Sepertinya dia menahan air matanya agar tidak
keluar. Dia tahu, dia sudah berbuat salah pada Callista dan tidak
seharusnya Zayn melakukannya.
“Are you ok Zayn?” tanya Niall pada Zayn.
“Yeah” kata Zayn.
Niall pun mengeluarkan ponselnya dari dalam saku. Kemudian dia membuka
twitter. Ketika membuka mention banyak sekali mention yang berisi “Who
is she your girl?” dan lainnya. Niall kemudian membuka salah satu foto,
foto tersebut ternyata foto dirinya bersama Callista. Detak jantung
Niall menjadi berdetak lebih cepat. Apakah Callista tahu mengenai berita
ini? Bagaimana ekspresi Callista jika dia mengatahui hal ini? Setahu
Niall Callista tidak suka apabila kehidupan pribadinya diketahui banyak
orang. Contoh saja Naufal, Niall bahkan baru tahu Naufal adalah pacar
Callista beberapa hari yang lalu.
Difoto tersebut ada 2 foto yaitu foto Callista dan Niall saat di Nandos
beberapa waktu yang lalu dan juga foto kemarin saat Niall dan Callista
berada di Hyde Park. Niall ingin tahu reaksi para fans-nya kepada
Callista. Niall pun men-search username twitter Callista. Niall pun
membaca mention-mention yang tertuju pada Callista.
Saat membaca mention tersebut Niall tidak bisa melanjutkan lagi. Niall
membaca beberapa mention yang berisi death threat. Niall kemudian
mengambil ponselnya yang satu lagi. Tanpa berfikir panjang dia langsung
menelpon Callista.
Sambungan pertama masih belum diangkat. Sambungan kelima baru lah diangkat.
“Hallo” terdengar suara berat dari arah sana. Naufal? Pikir Niall.
“Is that you Naufal?” tanya Niall.
“Yeah. Wait for a sec Niall” kata Naufal kemudian Naufal berteriak menggunakan bahasa Indonesia yang Niall tidak mengerti.
“Hallo” terdengar telfon sudah beralih pada Callista.
“Cal, have you heard the rumour?” tanya Niall.
“Rumour?” tanya Callista. Jadi Callista belum tahu mengenai gosip tersebut.
“Niall, what I should do now?” tanya Callista setelah Niall menceritakan semua yang terjadi pada Callista lewat telepon.
“Can you come here Cal?” tanya Niall.
“I’ll be there with Naufal” kata Callista.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar