Callista’s POV---------------------
“So, guys this is Naufal” kata Callista memperkenalkan Naufal pada the
boys. Hening. Semua the boys menatap pada Naufal kemudian menatap pada
Callista.
“Naufal is my boyfriend” tambah Callista. Hening kembali. Sekarang the boys menatap pada Niall yang dari tadi tertunduk.
“Hai, Naufal” kata Louis yang memecahkan keheningan. Seperti baru tersadar mereka pun baru menyambut Naufal.
Ketika sedang asik memerhatikan the boys bermain sepak bola bersama
Naufal. Naufal, Callista baru ingat ini baru pertama kalinya dia melihat
Naufal bermain bola. Sebelumnya di Indonesia Callista belum pernah
melihat Naufal bermain sepak bola seperti ini. Callista tahu Naufal
lebih suka bermandikan keringat karena mengerjakan matematika daripada
bermain bola.
“Why?” kata seseorang yang mengagetkan Callista.
“Zayn, you scared me” kata Callista.
“I’ve told you” kata Zayn. Callista berfikir apa yang dibicarakan Zayn?
Callista tidak mengerti. Callista kemudian melihat ke arah Zayn. Zayn
pun melihat Callista lekat-lekat. Callista ingat dibandara. Saat itu
Callista sedang dalam perjalan mengantar Naufal ke rumah tantenya dan
tiba-tiba ada pesan dari Zayn. Pesan tersebut berisi.
From: Zayn
Don’t hurt him. You know I’m protective if that about Niall.
“You know when I ate his last chip and he didn’t mad at me” kata Zayn. Callista hanya menatap Zayn tidak mengerti.
“You’ve changed his life” Callista semakin tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Zayn.
“He told me that you’ve already have a boyfriend. You know what? He
cried after he told me that you have a boyfriend. He loves you so much
Cal” kata Zayn.
“Should I break up with Naufal and date with Niall?” kata Callista putus
asa. Zayn hanya diam menatap lurus. Kemudian dia berdiri.
“It’s your choice” kata Zayn sebelum meninggalkan Callista. Bingung. Rasanya ingin sekali Callista menangis.
“Naufal, lemme kidnap your girl. I want talk with her” kata Niall. Naufal hanya tersenyum pada Niall.
“Okay, don’t worry. We’ll back before 5 pm” kata Niall.
“Sure Niall” kata Naufal. Callista melihat ke arah Zayn dan seperti biasa tatapannya masih dingin seperti tadi.
“Where are we going?” tanya Callista pada Niall setelah memasuki kereta.
Tidak seperti biasanya sekarang ini mereka pergi menggunakan kendaraan
umum. Sebenarnya Callista takut apabila ada paparazzi dan membuat berita
yang tidak-tidak.
“You’ll know” kata Niall.
Hyde Park. Sebenarnya jika dari awal Callista tahu Niall akan
mengajaknya ke Hyde Park dia akan menolak. Terlalu banyak kenangan indah
bersama Niall ditaman ini ketika di London Eye ketika dia memberi
sureprise pada Callista. Semuanya indah sekali jika dikenang kembali.
Tetapi mengapa semuanya terasa sakit sekarang jika dikenang kembali.
Niall mengajak Callista duduk di pinggiran danau.
“You remember this place?” kata Niall. “Yeah” kata Callista singkat.
“So, what do you think about this place?” tanya Niall.
“I just think of you” kata Callista jujur. “Really?” tanya Niall tak percaya.
“Yeah” kata Callista. Tiba-tiba saja Niall memeluk Callista.
“Niall” kata Callista.
“Lemme hug you just for 5 minutes” kata Niall. Callista ingin sekali
rasanya menangis. Terasa pundak Callista basah. Apakah Niall menangis?
Setelah lima menit Niall melepaskan pelukan Callista. Kemudian dia
berdiri.
“Wait here. I’ll be back” kata Niall. Callista hanya mengangguk. Tak lama kemudian dia mendengar suara.
I'm broken
Callista langsung membalik dan melihat Niall sedang membawa gitar dibelakangnya.
Do you hear me
I'm blinded
Cause you are everything
I see I'm dancing, alone
I'm praying
That your heart will just turn around
And as I walk up to your door
My eye turns to face the floor
Cause I can't look you in the eyes and say
When he opens his arms
And holds you close tonight
It just won't feel right
Cause I can love you more than this, yeah
When he lays you down,
I might just die inside
It just don't feel right
Cause I can love you more than this
Can love you more than this
If I'm louder
Would you see me?
Would you lay down in my arms and rescue me?
Saat Niall menyanyikan lagu bagian dia melihat bahwa Niall meneteskan air matanya.
Cause we are, the same
You saved me, when you leave it's gone again
And then I see you on the street In his arms,
I get weak My body feels I'm on my knees Praying
When you open his arms
And holds you close tonight
It just won’t feel right
Cause I can love you more than this, yeah
When he lays you down, I’m not just dying inside
It just don’t feel right
Cause I can love you more than this
Callista melihat ke arah Niall. Air matanya sudah tidak terbendung lagi
dia pun menangis. Melihat Callista menangis Niall tidak melanjutkan
bernyanyi dia kemudian memeluk Callista.
“I’m sorry” kata Niall.
“No, Niall. I should say sorry. I’m sorry Niall” kata Callista masih menangis.
“Don’t cry, if you cry I wanna cry too” kata Niall kemudian dia menyeka air matanya.
“Cal, I just want to tell you I love you so much. I don’t care that you
have a boyfriend or not I just love you and will always love you” kata
Niall. Callista menangis kembali.
“Dont cry Callista. You looked beautiful if you smile” kata Niall mencoba menghibur.
“So, I’m ugly right now?” kata Callista kemudian dia tertawa.
“So, it’s almost 5 pm. We should back to home” kata Niall. Callista hanya mengangguk.
Niall’s POV--------------------
“Where’ve you been? Cal, there are Danielle and Eleanor” tanya Liam pada
Callista. Tanpa menjawab pertanyaan Liam. Langsung menghampiri Eleanor
dan Danielle. Ketika Danielle dan Eleanor tau ada Callista mereka
menunggu Callista untuk pergi shopping.
“Niall, we need to talk” kata Naufal. Niall bertanya-tanya. Naufal ingin berbicara apa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar