Minggu, 29 April 2012

NLS pt.16 "I Love You but You Love Him"

Niall’s POV---------------
“You sure you wont spend your holiday with me” tanya Niall. Callista melihat ke arah Naufal dan kemudian dia menggangguk. Callista bilang Callista dan Naufal tidak mau mengganggu acara liburan mereka bersama keluarganya masing-masing. Maka Callista dan Naufal tidak memilih ikut berlibur baik itu bersama Niall ataupun Zayn.
“We’re sure Niall. Enjoy your holiday and Merry Christmas”kata Callista yang meskipun Natal datang masih 1 minggu lagi.
“Merry Christmas Niall” kata Naufal. “Merry Christmas you two” kata Niall.
“I would back to London before New Year. You should join us to celebrate New Year eve”kata Niall.
“Are we have another choice?” kata Naufal. “No” jawab Niall.
“So, we’re in” kata Callista.
“Good bye Niall” kata Callista dan Naufal.

Selama dalam pesawat Niall membayangkan jika Callista ikut bersamanya sekarang ini. Dia akan merayakan Natal bersama Callista dan itu akan menjadi Natal terindah yang pernah Niall rasakan. Menghias pohon Natal bersama Callista. Mebuka hadiah-hadiah yang diterima bersama Callista. Niall merasakan semua menjadi lebih indah apabila bersama Callista.
Sekarang pun Niall masih memegang kado Natal dari Callista. Sebenarnya Niall sudah tidak sabar karena dia harus menunggu hari Natal untuk membuka kado dari Callista tetapi dia sudah berjanji pada Callista. Bahwa dia akan membuka kadonya pada hari natal.

Sekarang sudah malam Natal tidak ada salahnya jika Niall membuka kado dari Callista itu sekarang. Niall pun membuka kado dari Callista. Sebuah gelang. Gelang kayu yang dihubungkan oleh tali dan dikayu tersebut terdapat ukiran nama Niall. Meskipun sederhana bahkan sangat-sangat sederhana tapi Niall menyukainya. Niall langsung memakai gelang tersebut. Niall melihat kotak kado tersebut dan melihat ada sebuah note.

Hi, Niall. Merry Christmas. I don’t know if you like my present or not. Hope you like it. I made it by myself  x – Callista

Niall kemudian mengambil ponselnya yang berada disaku celananya. Dia langsung menelpon Callista.
“Hi Niall” sapa Callista disana. Suara ini Niall benar-benar rindu dengannya. Dia sudah tidak bisa menahan dirinya lagi untuk berpura-pura tidak rindu pada Callista.
“I’ve just opened your present” kata Niall. “Really? You like it?” tanya Callista.
“Absolutely. Especially it because you made it Cal” kata Niall.
“I’m glad you like it and Niall I’ve received your present” kata Callista.
“You like it?” tanya Niall.
“No” kata Callista. Niall kemudian menundukan kepalanya. Bodoh, aku salah memilih hadiah. Pikirnya. Callista tidak menyukai hadiah yang diberikannya.
‘but, I love it” tambah Callista. Moodbooster karena setelah mendengar itu Niall benar-benar bersemangat sekali. Niall memberikan Callista sebuah gelang juga. Gelang platinum dan digelang tersebut terukir inisial N&C. Callista dan Niall itulah maksud Niall.
“N&C it means Naufal and Callista right?” tanya Callista. Hati Niall mencelos mendengar itu.
“Thanks Niall. Really, you’re my best friend ever” kata Callista.
“Cal, my mom ask me to dinner. Bye Cal” kata Niall. Bohong. Niall sudah makan malam bahkan dia menelpon Callista setelah dia makan malam.
“Oke. Bye. Nialler. Merry Christmas” kata Callista. “Merry Christmas. Bye” balas Niall.
Niall pun menjadi malas untuk beraktivitas. Meskipun begitu Niall sebenarnya senang sudah mendengar suara Callista. Setidaknya mengobati rasa rindunya pada Callista.

“Ten...Nine...eight...seven...six...five...three...two...one. HAPPY NEW YEAR” teriak mereka semua..
Kemudian DUAR,DUAR,DUAR. Suara kembang api. Niall memandang ke langit yang gelap dihiasi oleh kembang-kembang yang menjadi terlihat indah. Untung saja tidak turun salju pikir Niall. Niall kemudian melihat ke arah Callista. Naufal yang sedang merangkul Callista dan Callista yang melingkarkan tangannya dipinggang Naufal. Niall langsung mengalihkan pandangannya. Dia tidak bisa melihat Callista bersama Naufal. Cemburu. Benar, Niall cemburu. Niall berharap bahwa yang dipeluk Callista itu dirinya bukanlah Naufal. Tanpa terasa wajah Niall menjadi panas. Ternyata dia telah menjatuhkan air matanya.
Tiba-tiba saja seseorang menepuk-nepuk pundak Niall. Niall melihat ke arah orang tersebut. Zayn. Zayn lah yang mengerti keadaan Niall sekarang. Bukan berarti the boys yang lain tidak mengerti tetapi Niall tidak bisa memberitahu mereka.
“NOW IT’S TIME FOR FOOD” teriak Louis. Semua masuk kembali ke rumah karena memang dibalkon itu dingin sekali. Niall pun berpura-pura semangat.

Setelah selesai makan-makan dan beberapa dari the boys minum. Sekarang waktunya untuk bercerita mengenai resolusi di tahun baru.
“So, Zayn what’s your resolution?” tanya Liam. “Quit smoking maybe” kata Zayn. Semua pun diberi pertanyaan yang sama sampai sekarang giliran Niall.
“So, Niall. What’s your resolution?” tanya Danielle.
“I don’t know. Maybe girlfriend” kata Niall. Kemudian dia melihat ke arah Callista. Callista kemudian mengalihkan pandangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar